niadi.net - Jika membicarakan karakter fiksi yang digemari dari masa ke masa dan tak lekang oleh pergantian generasi, tentu salah satunya adalah Doraemon. Mulai dari generasi 90'an hingga anak-anak generasi milenial, Doraemon masih menjadi motivasi khusus untuk bangun pagi di hari libur.
Meskipun, kita menyaksikan konflik cerita yang hampir serupa dari setiap episode, namun variasi alat-alat canggih Doraemon dan kesegaran visual membuat penonton tetap setia menyaksikannya.
Apalagi, robot kucing dari abad ke-22 ini memang begitu ikonis. Ekspresi gerak dan raut wajahnya yang unik, kerap menghiasi segala bentuk merchandise.
Imajinasi dan harapan yang dihadirkan oleh Doraemon, juga membuat kita senantiasa optimis terhadap masa depan. Terdapat pesan yang dalam, bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Berhentilah menuntut perubahan dan jadilah perubahan itu sendiri.
Dari kisah Doraemon dan Nobita, kita juga belajar bahwa persahabatan tak mengenal batasan dan alasan. Meski Nobita memiliki banyak kekurangan dan Doraemon bukanlah robot yang paling sempurna pada zamannya, namun mereka dapat saling menerima.
Karena suatu hubungan, hanya dapat terbangun di atas ketulusan dan kasih sayang. Pesan moral yang kuat dan selaras dengan kehidupan nyata inilah, yang membuat Doraemon tetap melekat erat dalam hati anak-anak di seluruh dunia.
Yang harus kita ketahui, kesuksesan Doraemon pasti memiliki sejarah panjang. Mengusung teknologi yang lintas peradaban, sebenarnya siapa sih yang menciptakan karakter Doraemon? Mari kita telusuri!
Jika ditinjau dari manga, anime, dan film Stand by Me, kita mengetahui bahwa Doraemon merupakan robot yang dikirim oleh keturunan Nobita di masa depan melalui mesin waktu. Namun, tentu saja bukan itu jawabannya.
Semesta yang dihuni Doraemon merupakan rekaan pikiran dan imajinasi seorang komikus Jepang, yang bernama Fujimoto Hiroshi. Sosok ini yang dikenal oleh dunia dengan nama Fujiko F. Fujio.
Kendati dilahirkan di Toyama pada tanggal 1 Desember 1933, beliau mampu berpikir jauh melampaui apa yang ia lihat pada masa tersebut.
Kondisi dunia yang tidak stabil pada saat itu, tidak menyurutkan kreativitas dan semangatnya dalam berkarya. Bulan Desember 1969, Doraemon dirilis di berbagai majalah dan digandrungi hingga saat ini.
Selain Doraemon, kita juga mengenal karya Fujimoto lainnya yang terkenal di Indonesia, yaitu P-Man, Ninja Hattori, dan Esper Mami. Ketiga karya tersebut menampilkan ciri khas visual yang mirip dengan Doraemon. Sederhana, namun berkekuatan.
Di negara asalnya, Fujimoto mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai kalangan. Karyanya diabadikan dalam Museum Fujiko F. Fujio yang menyajikan "dream", "wonder", dan "playful spirit" dari komikus kebanggan Jepang tersebut.
Meski beliau telah meninggalkan dunia pada tahun 1996 karena penyakit kanker, namun karyanya masih tekenang dalam benak semua orang dan menjadi legenda dari masa ke masa.
Tengoklah foto-foto terbaru dan fakta menarik tentang karakter Doraemon, maka Anda akan menemukan sesuatu yang penuh makna. Bahwa pada akhirnya, seseorang tidak terkenang karena limpahan harta, melainkan curahan karya yang hadir mewarnai dunia. Berasal dari Abad ke-22, Siapakah Pencipta Doraemon Sebenarnya?
Meskipun, kita menyaksikan konflik cerita yang hampir serupa dari setiap episode, namun variasi alat-alat canggih Doraemon dan kesegaran visual membuat penonton tetap setia menyaksikannya.
Apalagi, robot kucing dari abad ke-22 ini memang begitu ikonis. Ekspresi gerak dan raut wajahnya yang unik, kerap menghiasi segala bentuk merchandise.
Imajinasi dan harapan yang dihadirkan oleh Doraemon, juga membuat kita senantiasa optimis terhadap masa depan. Terdapat pesan yang dalam, bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Berhentilah menuntut perubahan dan jadilah perubahan itu sendiri.
Dari kisah Doraemon dan Nobita, kita juga belajar bahwa persahabatan tak mengenal batasan dan alasan. Meski Nobita memiliki banyak kekurangan dan Doraemon bukanlah robot yang paling sempurna pada zamannya, namun mereka dapat saling menerima.
Karena suatu hubungan, hanya dapat terbangun di atas ketulusan dan kasih sayang. Pesan moral yang kuat dan selaras dengan kehidupan nyata inilah, yang membuat Doraemon tetap melekat erat dalam hati anak-anak di seluruh dunia.
Yang harus kita ketahui, kesuksesan Doraemon pasti memiliki sejarah panjang. Mengusung teknologi yang lintas peradaban, sebenarnya siapa sih yang menciptakan karakter Doraemon? Mari kita telusuri!
Jika ditinjau dari manga, anime, dan film Stand by Me, kita mengetahui bahwa Doraemon merupakan robot yang dikirim oleh keturunan Nobita di masa depan melalui mesin waktu. Namun, tentu saja bukan itu jawabannya.
Semesta yang dihuni Doraemon merupakan rekaan pikiran dan imajinasi seorang komikus Jepang, yang bernama Fujimoto Hiroshi. Sosok ini yang dikenal oleh dunia dengan nama Fujiko F. Fujio.
Kendati dilahirkan di Toyama pada tanggal 1 Desember 1933, beliau mampu berpikir jauh melampaui apa yang ia lihat pada masa tersebut.
Kondisi dunia yang tidak stabil pada saat itu, tidak menyurutkan kreativitas dan semangatnya dalam berkarya. Bulan Desember 1969, Doraemon dirilis di berbagai majalah dan digandrungi hingga saat ini.
Selain Doraemon, kita juga mengenal karya Fujimoto lainnya yang terkenal di Indonesia, yaitu P-Man, Ninja Hattori, dan Esper Mami. Ketiga karya tersebut menampilkan ciri khas visual yang mirip dengan Doraemon. Sederhana, namun berkekuatan.
Di negara asalnya, Fujimoto mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai kalangan. Karyanya diabadikan dalam Museum Fujiko F. Fujio yang menyajikan "dream", "wonder", dan "playful spirit" dari komikus kebanggan Jepang tersebut.
Meski beliau telah meninggalkan dunia pada tahun 1996 karena penyakit kanker, namun karyanya masih tekenang dalam benak semua orang dan menjadi legenda dari masa ke masa.
Tengoklah foto-foto terbaru dan fakta menarik tentang karakter Doraemon, maka Anda akan menemukan sesuatu yang penuh makna. Bahwa pada akhirnya, seseorang tidak terkenang karena limpahan harta, melainkan curahan karya yang hadir mewarnai dunia. Berasal dari Abad ke-22, Siapakah Pencipta Doraemon Sebenarnya?