niadi.net - Wanita dengan PMS nya tiga kali besar kemungkinan untuk menderita tekanan darah tinggi, meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.
Ketika PMS lupa diobati, maka tekanan darah yang naik tiga kali lipat berisiko serangan jantung dan stroke, merusak ginjal dan mata dan bahkan mungkin demensia --penurunan fungsi beberapa bagian otak dalam mengingat, kepikunan.
Mengkhawatirkan, wanita dengan PMS yang buruk sangat mungkin untuk menimbulkan tekanan darah tinggi saat masih berusia 20-an dan 30-an dan itu berarti masa kesehatannya akan terganggu di masa yang akan datang.
Tim Universitas Massachusetts membuat link dengan melacak kesehatan lebih dari 3.500 perempuan berusia 25 keatas. Sekitar sepertiganya menderita perubahan suasana hati, sulit tidur, sakit punggung dan gejala lain dari yang sedang hingga PMS parah. Yang lainnya tidak terganggu oleh kondisi tersebut. Mereka yang PMS 40% lebih besar kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi selama 20 tahun ke depan, American Journal of Epidemiology melaporkan.
Mata rantai adalah bagian yang sangat kuat untuk masalah tekanan darah yang terjadi saat masih muda, wanita dengan PMS lebih dari tiga kali lebih besar kemungkinan dari orang lain untuk menimbulkan tekanan darah tinggi, yang juga dikenal sebagai hipertensi, sebelum usia 40.
Hasil yg timbul ketika faktor-faktor lain seperti merokok, berat badan, olahraga dan riwayat keluarga tekanan darah tinggi masuk dalam hal yang diperhitungkan. Diperkirakan bahwa kesalahan dalam sistem hormonal mendorong tekanan darah naik dan juga dapat memicu beberapa gejala PMS.
Peneliti Elizabeth Bertone-Johnson, dari Universitas Massachusetts, mengatakan: "Hipertensi adalah salah satu dasar terkuat dari serangan jantung, stroke, gagal jantung dan penyakit ginjal pada wanita."
Sebuah bukti menunjukkan bahwa prevalensi pada wanita muda sedang meningkat dan meskipun ketersediaan pengobatan yang efektif, kurang dari setengah dari hipertensi pada wanita yang lebih muda dari 40 tahun diperlakukan.
Strategi baru diperlukan untuk mengidentifikasi wanita berisiko tinggi untuk menargetkan pada peningkatan skrining dan intervensi dini. Wanita dengan PMS harus diskrining untuk perubahan yang merugikan dalam tekanan darah dan risiko hipertensi di masa depan.
Para peneliti merekomendasikan bahwa wanita yang menderita PMS buruk harus melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan mengkonsumsi suplemen vitamin B.
Dalam studinya, perempuan yang memiliki tingkat tinggi tiamin dan riboflavin --dua bentuk vitamin-- dalam darah mereka sampai sepertiga lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami PMS.
Dan jika mereka menderita kondisi ini, mereka tidak lebih tinggi berisiko dibandingkan tekanan darah tinggi pada biasanya.
Tiamin, yang juga dikenal sebagai vitamin B1, dan riboflavin, atau vitamin B2, yang ditemukan dalam susu bayam, kacang-kacangan, daging merah dan sereal yang diperkaya, bagaimanapun banyak wanita perlu mengkonsumsi suplemen untuk mencapai tingkat yang ditemukan untuk menjadi pelindung.
Dr. Bertone-Johnson mengatakan: "wanita mengalami PMS dapat mengambil manfaat dari asupan vitamin B, seperti asupan lebih tinggi dari nutrisi ini dapat memperbaiki gejala mereka dan mungkin membantu menurunkan risiko hipertensi dengan baik."
Profesor Graham MacGregor, seorang ahli jantung dan ketua Tekanan Darah asal Inggris, mengatakan hasil yang menarik tapi perlu dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut.
Sementara itu, ia mengatakan penting bahwa semua orang tahu membaca tekanan darah mereka, apakah mereka memiliki PMS atau tidak. Dia mengatakan: "Dia yang bermasalah dengan tekanan darah tinggi adalah ia yang tidak memiliki gejala apapun."
Orang pikir itu menunjukan wajah anda merah atau membuat anda mudah marah tapi hal pertama yang anda harus tahu apakah itu adalah ketika Anda mengalami stroke atau serangan jantung.
Hal terpenting bahwa semua orang harus tahu bahwa seberapa rendah/tinggi tekanan darah mereka.
- Wanita dengan PMS yang buruk dapat menimbulkan tekanan darah tinggi di usia 20-an dan 30-an
- Tidak diobati, tekanan darah tinggi tiga kali lipat berisiko serangan jantung dan stroke
- Peneliti menghendaki perempuan berisiko untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
- Mengkonsumsi Vitamin B seperti riboflavin (Vitamin B2) dan tiamin (Vitamin B1) dapat membantu mencegah PMS
SINDROM PRAHAID (Bahasa Inggris: premenstrual syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya.Para ilmuwan mengatakan bahwa wanita yang mengalami sindrom bulanan pra-menstruasi 3X besar kemungkinan menimbulkan tekanan darah tinggi pada tahun-tahun mendatang.
Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Pada sekitar 14 persen perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau kantornya.
Ketika PMS lupa diobati, maka tekanan darah yang naik tiga kali lipat berisiko serangan jantung dan stroke, merusak ginjal dan mata dan bahkan mungkin demensia --penurunan fungsi beberapa bagian otak dalam mengingat, kepikunan.
Mengkhawatirkan, wanita dengan PMS yang buruk sangat mungkin untuk menimbulkan tekanan darah tinggi saat masih berusia 20-an dan 30-an dan itu berarti masa kesehatannya akan terganggu di masa yang akan datang.
Wanita dengan PMS
Dengan pemikiran tersebut, para peneliti di Amerika Serikat telah menyarankan perempuan yang PMS cukup lemah dalam menjalani kehidupannya, baik itu aktifitas di rumah maupun kegiatan di dunia kerja. Dan pemeriksaan tekanan darah secara teratur disarankan untuk dapat mencegah timbulnya beberapa penyakit akibat PMS yang buruk tersebut.Tim Universitas Massachusetts membuat link dengan melacak kesehatan lebih dari 3.500 perempuan berusia 25 keatas. Sekitar sepertiganya menderita perubahan suasana hati, sulit tidur, sakit punggung dan gejala lain dari yang sedang hingga PMS parah. Yang lainnya tidak terganggu oleh kondisi tersebut. Mereka yang PMS 40% lebih besar kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi selama 20 tahun ke depan, American Journal of Epidemiology melaporkan.
Mata rantai adalah bagian yang sangat kuat untuk masalah tekanan darah yang terjadi saat masih muda, wanita dengan PMS lebih dari tiga kali lebih besar kemungkinan dari orang lain untuk menimbulkan tekanan darah tinggi, yang juga dikenal sebagai hipertensi, sebelum usia 40.
Hasil yg timbul ketika faktor-faktor lain seperti merokok, berat badan, olahraga dan riwayat keluarga tekanan darah tinggi masuk dalam hal yang diperhitungkan. Diperkirakan bahwa kesalahan dalam sistem hormonal mendorong tekanan darah naik dan juga dapat memicu beberapa gejala PMS.
Peneliti Elizabeth Bertone-Johnson, dari Universitas Massachusetts, mengatakan: "Hipertensi adalah salah satu dasar terkuat dari serangan jantung, stroke, gagal jantung dan penyakit ginjal pada wanita."
Sebuah bukti menunjukkan bahwa prevalensi pada wanita muda sedang meningkat dan meskipun ketersediaan pengobatan yang efektif, kurang dari setengah dari hipertensi pada wanita yang lebih muda dari 40 tahun diperlakukan.
Strategi baru diperlukan untuk mengidentifikasi wanita berisiko tinggi untuk menargetkan pada peningkatan skrining dan intervensi dini. Wanita dengan PMS harus diskrining untuk perubahan yang merugikan dalam tekanan darah dan risiko hipertensi di masa depan.
Para peneliti merekomendasikan bahwa wanita yang menderita PMS buruk harus melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan mengkonsumsi suplemen vitamin B.
Dalam studinya, perempuan yang memiliki tingkat tinggi tiamin dan riboflavin --dua bentuk vitamin-- dalam darah mereka sampai sepertiga lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami PMS.
Wanita dengan PMS harus diskrining untuk perubahan yang merugikan pada tekanan darah dan risiko hipertensidi masa depan. Elizabeth Bertone-Johnson, dari Universitas Massachusetts.
Dan jika mereka menderita kondisi ini, mereka tidak lebih tinggi berisiko dibandingkan tekanan darah tinggi pada biasanya.
Tiamin, yang juga dikenal sebagai vitamin B1, dan riboflavin, atau vitamin B2, yang ditemukan dalam susu bayam, kacang-kacangan, daging merah dan sereal yang diperkaya, bagaimanapun banyak wanita perlu mengkonsumsi suplemen untuk mencapai tingkat yang ditemukan untuk menjadi pelindung.
Dr. Bertone-Johnson mengatakan: "wanita mengalami PMS dapat mengambil manfaat dari asupan vitamin B, seperti asupan lebih tinggi dari nutrisi ini dapat memperbaiki gejala mereka dan mungkin membantu menurunkan risiko hipertensi dengan baik."
Profesor Graham MacGregor, seorang ahli jantung dan ketua Tekanan Darah asal Inggris, mengatakan hasil yang menarik tapi perlu dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut.
Sementara itu, ia mengatakan penting bahwa semua orang tahu membaca tekanan darah mereka, apakah mereka memiliki PMS atau tidak. Dia mengatakan: "Dia yang bermasalah dengan tekanan darah tinggi adalah ia yang tidak memiliki gejala apapun."
Orang pikir itu menunjukan wajah anda merah atau membuat anda mudah marah tapi hal pertama yang anda harus tahu apakah itu adalah ketika Anda mengalami stroke atau serangan jantung.
Hal terpenting bahwa semua orang harus tahu bahwa seberapa rendah/tinggi tekanan darah mereka.