niadi.net - Valentino Rossi memberikan kekaguman pada rivalnya, Marc Marquez. Kekaguman itu ia ucapkan pada saat melangsungkan sebuah wawancara dengan salah satu stasiun radio di kota Milan Italia.
VR46, sebagaimana Valentino Rossi dikenal, menilai bahwa rivalnya itu sering sekali mengambil langkah yang beresiko dalam setiap pertandingan balap.
Dalam sesi wawancara tersebut Rossi tidak hanya mengomentari rivalnya saja sebagai pembalap yang suka sekali mengambil resiko dalam kejuaraan balap, namun ada banyak pembalap yang melakukannya.
Namun yang menjadi hal positifnya adalah, menurut Rossi salah satu dari banyak pembalap yang mengambil resiko seperti rivalnya Marquez tidak akan mudah menyerah ketika dia terjatuh dia akan selalu bangkit kembali.
"Marc banyak mengambil resiko, ia sangat berani dan terkadang tampil tanpa rasa takut. Ia terjatuh, bangkit, berlari ke garasi dan kembali ke atas motor," kata Rossi.
Untuknya, dia tak akan mudah dalam mengambil setiap keputusan yang beresiko tinggi, dia pun akan merasa ketakutan bila dihadapkan pada situasi yang harus tidaknya untuk mengambil keputusan yang beresiko atas langkah yang diambil.
Tiap orang mempunyai sikap yang berbeda dalam hal ketakukan, terutama pada hal pengambilan keputusan yang berdampak resiko.
"Dengan pengalaman dan berlalunya waktu, kita jadi tahu bagaimana menghadapi sirkuit dan tikungan juga lebih hati-hati. Pembalap Moto2 dan Moto3 pasti lebih berani. Pembalap yang paling berani? Saya bisa bilang pembalap Jepang dan Indonesia serta Inggris paling berani di lintasan terutama dalam kondisi basah," ungkap Rossi menambahkan.
Perhatian yang diberikan Rossi pada kiprah rivalnya itu tidak tanpa sebab, namun lebih karena pada profesi yang sama, yaitu sebagai sesama pembalap.
Itu dilakukan oleh Rossi sebagai pertimbagan agar bisa mengungkap rahasia apa dibalik strategi rivalnya juga pembalap lainnya, dan itu penting sebagai dasar data ketika Rossi dan rival juga pembalap lainnya ada dalam satu lintasan.
"Bagaimana mereka berlatih dan sebagainya. Juga soal nutrisi makanan. Kebanyakan seperti itu," ucap Rossi.
Di tahun 2019 ini Rossi akan berfokus pada musim laga pada musim ini ia menginjak usia 40 tahun. Pertunjukan yang kompetitif dalam lintasan jalur balap adalah satu hal yang ia harapkan di usia kepala 4 ini.
Tujuh kali menjadi juara dunia tidak menyurutkan langkahnya untuk berhenti bermimpi lebih tinggi lagi. Pada usianya yang tidak muda lagi ini pun, Rossi masih bersemangat untuk tetap berada dalam kejuaraan dunia.
Juara dunia tujuh kali itu punya mimpi untuk terus berada di kejuaraan dunia. Perbedaannya sekarang pembalap memulai balapan dari usia muda.
"Saya sendiri tidak menyangka masih balapan sampai usia 40. Tidak normal memang tapi paling penting tetap kompetitif. Saat saya tanda tangani kontrak tahun lalu saya masih yakin dengan meningkatkan kemampuan motor, saya bisa lebih kuat," kata Rossi mengakhiri wawancara.
Yap, semoga saja penampilan dan hasil yang kita harapkan dari seorang VR46 ini pada lintasan-lintasan musim 2019 bisa terus menyemarakkan kejuaraan balap dunia.
VR46, sebagaimana Valentino Rossi dikenal, menilai bahwa rivalnya itu sering sekali mengambil langkah yang beresiko dalam setiap pertandingan balap.
Dalam sesi wawancara tersebut Rossi tidak hanya mengomentari rivalnya saja sebagai pembalap yang suka sekali mengambil resiko dalam kejuaraan balap, namun ada banyak pembalap yang melakukannya.
Namun yang menjadi hal positifnya adalah, menurut Rossi salah satu dari banyak pembalap yang mengambil resiko seperti rivalnya Marquez tidak akan mudah menyerah ketika dia terjatuh dia akan selalu bangkit kembali.
"Marc banyak mengambil resiko, ia sangat berani dan terkadang tampil tanpa rasa takut. Ia terjatuh, bangkit, berlari ke garasi dan kembali ke atas motor," kata Rossi.
Untuknya, dia tak akan mudah dalam mengambil setiap keputusan yang beresiko tinggi, dia pun akan merasa ketakutan bila dihadapkan pada situasi yang harus tidaknya untuk mengambil keputusan yang beresiko atas langkah yang diambil.
Tiap orang mempunyai sikap yang berbeda dalam hal ketakukan, terutama pada hal pengambilan keputusan yang berdampak resiko.
"Dengan pengalaman dan berlalunya waktu, kita jadi tahu bagaimana menghadapi sirkuit dan tikungan juga lebih hati-hati. Pembalap Moto2 dan Moto3 pasti lebih berani. Pembalap yang paling berani? Saya bisa bilang pembalap Jepang dan Indonesia serta Inggris paling berani di lintasan terutama dalam kondisi basah," ungkap Rossi menambahkan.
Perhatian yang diberikan Rossi pada kiprah rivalnya itu tidak tanpa sebab, namun lebih karena pada profesi yang sama, yaitu sebagai sesama pembalap.
Itu dilakukan oleh Rossi sebagai pertimbagan agar bisa mengungkap rahasia apa dibalik strategi rivalnya juga pembalap lainnya, dan itu penting sebagai dasar data ketika Rossi dan rival juga pembalap lainnya ada dalam satu lintasan.
"Bagaimana mereka berlatih dan sebagainya. Juga soal nutrisi makanan. Kebanyakan seperti itu," ucap Rossi.
Di tahun 2019 ini Rossi akan berfokus pada musim laga pada musim ini ia menginjak usia 40 tahun. Pertunjukan yang kompetitif dalam lintasan jalur balap adalah satu hal yang ia harapkan di usia kepala 4 ini.
Tujuh kali menjadi juara dunia tidak menyurutkan langkahnya untuk berhenti bermimpi lebih tinggi lagi. Pada usianya yang tidak muda lagi ini pun, Rossi masih bersemangat untuk tetap berada dalam kejuaraan dunia.
Juara dunia tujuh kali itu punya mimpi untuk terus berada di kejuaraan dunia. Perbedaannya sekarang pembalap memulai balapan dari usia muda.
"Saya sendiri tidak menyangka masih balapan sampai usia 40. Tidak normal memang tapi paling penting tetap kompetitif. Saat saya tanda tangani kontrak tahun lalu saya masih yakin dengan meningkatkan kemampuan motor, saya bisa lebih kuat," kata Rossi mengakhiri wawancara.
Yap, semoga saja penampilan dan hasil yang kita harapkan dari seorang VR46 ini pada lintasan-lintasan musim 2019 bisa terus menyemarakkan kejuaraan balap dunia.