niadi.net - , BAGHOUZ - Sisa-sisa puluhan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bersembunyi dalam terowongan di desa Baghouz terus menerus ditekan oleh para Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam operasi militer untuk upaya pembersihan wilayah Baghouz dari para pemberontak ISIS.
Operasi militer yang dilakukan oleh tentara SDF pun membuahkan hasil dengan banyaknya puluhan anggota ISIS dikatakan telah keluar dari persembunyian mereka di terowongan-terowongan hingga akhirnya para anggota ISIS tersebut menyerah kepada Pasukan Demokratik Suriah di akhir dua pekan silam.
Seperti kami lansir dari AFP, proses penyerahan diri sisa-sisa anggota ISI itu terjadi setelahnya perwakilan resmi dari Pasukan Demokratik Suriah mengumumkan deklarasi kemenangan pasukan SDF setelah operasi militer yang mereka lakukan hingga akhirnya bisa merebut desa Baghouz yang lokasinya berada di Suriah bagian timur.
Berdasarkan liputan dari jurnalis AFP, mereka mewartakan bahwa banyak sekelompok pria yang keluar dari kamp sementara di desa yang kekuasaannya telah direbut oleh tentara SDF dengan menggunakan kendaraan truk pick-up.
Dari banyak pria yang menaiki truk pikap tersebut terlihat beberapa memiliki janggut yang tebal dan hitam, dan kebanyakan dari anggota ISIS yang ditangkap SDF tersebut mengenakan jubah gelap dengan dilapisi pakaian luarnya menggunakan kain kafan yang berasal dari wol.
Jiaker Amed, juru bicara tentara SDF mengatakan "Mereka adalah anggota ISIS yang memutuskan keluar dari terowongan dan menyerah. Kemungkinan masih ada yang bersembunyi,".
Kemenangan operasi militer SDF di wilayah Baghouz itu disambut baik oleh banyak para pemimpin dunia, Amerika, Eropa, maupun para pemimpin negeri di Asia.
Tetapi beberapa pejabat di wilayah otonomi Kurdi seperti pejabat di bidang luar negeri Kurdi mengungkapkan bahwa kemenangan SDF di desa Baghouz tidaklah membuat jaminan bisa meredam aktivitas pemberontakan, karena bisa jadi puluhan anggota ISIS yang telah ditangkap tersebut masihlah bisa memberikan ancaman yang nyata bagi Suriah dan daerah-daerah disekitarannya.
Seperti kata Abdel Karim Omar, pejabat bidang luar negeri wilayah otonomi Kurdi ungkapkan yaitu "Terdapat ribuan anggota, perempuan dan anak-anak, dan berasal dari 54 negara yang masih harus diwaspadai oleh dunia,".
Namun Omar juga menerangkan bahwa operasi militer dalam merebut wilayah Baghouz dan upaya pembersihan sisa-sisa anggota ISIS yang dilakukan oleh tentara SDF adalah kemajuan yang bisa dikatakan memuaskan dari segi hasilnya karena selama 20 hari terakhir operasi militer itu dilaksanakan wilayah Baghouz benar-benar bisa direbut kembali.
Salah satu ancaman yang bisa saja ditimbulkan oleh para tahanan anggota ISIS menurut pejabat otonom Kurdi adalah ancaman bisa terjadi dalam sel tidur (sleeper cell) tahanan ISIS.
Mazloum Kobane, Komandan tertinggi SDF menuturkan pada pidato pengumuman deklarasi kemenangan operasi militer SDF menyatakan bahwa mereka (SDF) akan menambah keamanan ekstra pada sel-sel tidur anggota ISIS, selanjutnya fase kedua akan segera dimulai dengan penyerangan-penyerangan selanjutnya kepada daerah-daerah yang diindikasikan sebagai sel-sel tidur ISIS.
"Sel tidur mereka (ISIS) merupakan ancaman terbesar bagi kawasan ini maupun dunia," ucap Kobane dalam pidatonya di ladang minyak Al Omar.
Runtuhnya militansi anggota ISIS di beberapa wilayah seperti di negara Irak maupun di Suriah diakibatkan oleh bombardir serangan pasukan-pasukan dari dua negara tersebut, hingga akhirnya para pasukan ISIS merubah strategi militernya dari pasukan teritorial hingga memecahnya menjadi kelompok-kelompok kecil dengan strategi penyerangannya yaitu bit-and-run.
Kemenangan operasi militer tentara SDF tidak bisa terlepas atas dukungan dan bantuan dari pasukan koalisi militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), dimana dalam bantuan pasukan koalisi tersebut pasukan SDF meningkat dari segi tempur dan serangan udaranya.
Operasi militer yang dilakukan oleh tentara SDF pun membuahkan hasil dengan banyaknya puluhan anggota ISIS dikatakan telah keluar dari persembunyian mereka di terowongan-terowongan hingga akhirnya para anggota ISIS tersebut menyerah kepada Pasukan Demokratik Suriah di akhir dua pekan silam.
Seperti kami lansir dari AFP, proses penyerahan diri sisa-sisa anggota ISI itu terjadi setelahnya perwakilan resmi dari Pasukan Demokratik Suriah mengumumkan deklarasi kemenangan pasukan SDF setelah operasi militer yang mereka lakukan hingga akhirnya bisa merebut desa Baghouz yang lokasinya berada di Suriah bagian timur.
Berdasarkan liputan dari jurnalis AFP, mereka mewartakan bahwa banyak sekelompok pria yang keluar dari kamp sementara di desa yang kekuasaannya telah direbut oleh tentara SDF dengan menggunakan kendaraan truk pick-up.
Dari banyak pria yang menaiki truk pikap tersebut terlihat beberapa memiliki janggut yang tebal dan hitam, dan kebanyakan dari anggota ISIS yang ditangkap SDF tersebut mengenakan jubah gelap dengan dilapisi pakaian luarnya menggunakan kain kafan yang berasal dari wol.
Jiaker Amed, juru bicara tentara SDF mengatakan "Mereka adalah anggota ISIS yang memutuskan keluar dari terowongan dan menyerah. Kemungkinan masih ada yang bersembunyi,".
Kemenangan operasi militer SDF di wilayah Baghouz itu disambut baik oleh banyak para pemimpin dunia, Amerika, Eropa, maupun para pemimpin negeri di Asia.
Tetapi beberapa pejabat di wilayah otonomi Kurdi seperti pejabat di bidang luar negeri Kurdi mengungkapkan bahwa kemenangan SDF di desa Baghouz tidaklah membuat jaminan bisa meredam aktivitas pemberontakan, karena bisa jadi puluhan anggota ISIS yang telah ditangkap tersebut masihlah bisa memberikan ancaman yang nyata bagi Suriah dan daerah-daerah disekitarannya.
Seperti kata Abdel Karim Omar, pejabat bidang luar negeri wilayah otonomi Kurdi ungkapkan yaitu "Terdapat ribuan anggota, perempuan dan anak-anak, dan berasal dari 54 negara yang masih harus diwaspadai oleh dunia,".
Namun Omar juga menerangkan bahwa operasi militer dalam merebut wilayah Baghouz dan upaya pembersihan sisa-sisa anggota ISIS yang dilakukan oleh tentara SDF adalah kemajuan yang bisa dikatakan memuaskan dari segi hasilnya karena selama 20 hari terakhir operasi militer itu dilaksanakan wilayah Baghouz benar-benar bisa direbut kembali.
Salah satu ancaman yang bisa saja ditimbulkan oleh para tahanan anggota ISIS menurut pejabat otonom Kurdi adalah ancaman bisa terjadi dalam sel tidur (sleeper cell) tahanan ISIS.
Mazloum Kobane, Komandan tertinggi SDF menuturkan pada pidato pengumuman deklarasi kemenangan operasi militer SDF menyatakan bahwa mereka (SDF) akan menambah keamanan ekstra pada sel-sel tidur anggota ISIS, selanjutnya fase kedua akan segera dimulai dengan penyerangan-penyerangan selanjutnya kepada daerah-daerah yang diindikasikan sebagai sel-sel tidur ISIS.
"Sel tidur mereka (ISIS) merupakan ancaman terbesar bagi kawasan ini maupun dunia," ucap Kobane dalam pidatonya di ladang minyak Al Omar.
Runtuhnya militansi anggota ISIS di beberapa wilayah seperti di negara Irak maupun di Suriah diakibatkan oleh bombardir serangan pasukan-pasukan dari dua negara tersebut, hingga akhirnya para pasukan ISIS merubah strategi militernya dari pasukan teritorial hingga memecahnya menjadi kelompok-kelompok kecil dengan strategi penyerangannya yaitu bit-and-run.
Kemenangan operasi militer tentara SDF tidak bisa terlepas atas dukungan dan bantuan dari pasukan koalisi militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), dimana dalam bantuan pasukan koalisi tersebut pasukan SDF meningkat dari segi tempur dan serangan udaranya.