niadi.net - Paruhnya seperti habis terbentur, nyaris tidak kelihatan. Tetapi hal itu malah membuatnya unk. Apalagi bulu-bulu batik di sayapnya membuat ia tampil menawan dan terlihat cantik.
Satinette, merpati unik dari Turki yang masih kerabat Merpati Owl dan Turbit yang sama-sama berparuh pendek ini, awalnya hanya dipakai sebagai pemandu dalam perlombaan merpat-merpati pos yang akan mendarat. Tetapi sekarang fungsi itu telah bergeser sebagai burung peliharaan saja.
Selain itu, warna bulu badan si Satinette, hampir seluruhnya putih. Hanya bulu-bulu di sayap dan kadang-kadang ekornya saja yang berwarna. Bisa hitam, biru atau cokelat dan mempunyai pola mirip batik. Penamaan Satinette pun biasanya juga berdasarkan pada warna bulu sayapnya.
Merpati yang berukuran kecil ini tidak rewel pemeliharaannya. Ia mau saja diberi jagung atau voer. Tetapi kalau ada kacang hijau atau beras merah ia bakal melupakan jagung. Kalau si paruh pendek ini baru punya anak, jagung pecahan, kacang hijau atau beras merah akan sangat baik untuknya.
Dengan pakan ini ia bisa lebih cepat meloloh anak-anaknya. Pakannya bisa diganti tiap tiga hari, karena ia tidak terlalu banyak makan. Bobot badannya saja Cuma 320 – 340 gram. Sekali-sekali ia mau diberi lalapan berupa kangkung atau sawi yang diiris halus.
Seperti layaknya merpati ia juga suka mandi. Karena itu si Satinette ini sangat senang bila selain disediakan tempat minum juga disediakan bak air untuk mandi. Tetapi bila tiba saat mengerami, tak usahlah disediakan air untuk mandi. Bisa-bisa ia urung dan tidak mau mengerami telur-telurnya.
Seorang kolektor merpati hias di Solo biasa memberikan kalk sebanyak ½ tablet setiap minggu. Selain itu, diberikan juga vitamin B komplek dan B 12, yang disuntikkan ke dada secara intramusculer.
Tetapi ada juga seorang penyayang dan kolektor binatang, tidak pernah memberikan tambahan vitamin dan mineral. Menurutnya, kunci pemeliharaan hanya pada perawatan yang baik, pakan yang cukup dan kebersihan kandang saja.
Bila merpati-merpati terserang penyakit batuk, pilek ataupun lesu, barulah mengandalkan obat-obatan. Biasanya obat yang dipakai adalah tetrachlor. Dosis yang dipakai satu tablet sehari untuk dewasa, dan satu tablet dicairkan untuk merpati anakan. Tetapi bila sakitnya parah, Dumocyclin satu tablet sehari, sesudah diberi makan terlebih dahulu. Kalau merpati tidak bisa makan sendiri lebih baik dicekoki, agar obat bisa masuk, dan diserap tubuh.
Jika perawatan yang dilakukan baik, pemberian pakan cukup, merpati cantik ini akan tampil lebih menarik, harganya pun cukup tinggi. Burung Merpati Berparuh Pendek, Satinette.
facebook.com
Satinette, merpati unik dari Turki yang masih kerabat Merpati Owl dan Turbit yang sama-sama berparuh pendek ini, awalnya hanya dipakai sebagai pemandu dalam perlombaan merpat-merpati pos yang akan mendarat. Tetapi sekarang fungsi itu telah bergeser sebagai burung peliharaan saja.
Ciri-Ciri
Ciri yang menonjol adalah paruhnya yang kelewat pendek dibandingkan merpati lainnya. Paruh bagian atasnya agak melengkung ke bawah. Kemudian ada bulu "frill" (terbalik) di dada, jambul di kepala serta bulu halus di tungkai dan jari kaki, membedakannya dari merpati lain yang sama-sama berparuh pendek.Selain itu, warna bulu badan si Satinette, hampir seluruhnya putih. Hanya bulu-bulu di sayap dan kadang-kadang ekornya saja yang berwarna. Bisa hitam, biru atau cokelat dan mempunyai pola mirip batik. Penamaan Satinette pun biasanya juga berdasarkan pada warna bulu sayapnya.
Merpati yang berukuran kecil ini tidak rewel pemeliharaannya. Ia mau saja diberi jagung atau voer. Tetapi kalau ada kacang hijau atau beras merah ia bakal melupakan jagung. Kalau si paruh pendek ini baru punya anak, jagung pecahan, kacang hijau atau beras merah akan sangat baik untuknya.
Dengan pakan ini ia bisa lebih cepat meloloh anak-anaknya. Pakannya bisa diganti tiap tiga hari, karena ia tidak terlalu banyak makan. Bobot badannya saja Cuma 320 – 340 gram. Sekali-sekali ia mau diberi lalapan berupa kangkung atau sawi yang diiris halus.
Seperti layaknya merpati ia juga suka mandi. Karena itu si Satinette ini sangat senang bila selain disediakan tempat minum juga disediakan bak air untuk mandi. Tetapi bila tiba saat mengerami, tak usahlah disediakan air untuk mandi. Bisa-bisa ia urung dan tidak mau mengerami telur-telurnya.
pinterest.com
Seorang kolektor merpati hias di Solo biasa memberikan kalk sebanyak ½ tablet setiap minggu. Selain itu, diberikan juga vitamin B komplek dan B 12, yang disuntikkan ke dada secara intramusculer.
Tetapi ada juga seorang penyayang dan kolektor binatang, tidak pernah memberikan tambahan vitamin dan mineral. Menurutnya, kunci pemeliharaan hanya pada perawatan yang baik, pakan yang cukup dan kebersihan kandang saja.
Bila merpati-merpati terserang penyakit batuk, pilek ataupun lesu, barulah mengandalkan obat-obatan. Biasanya obat yang dipakai adalah tetrachlor. Dosis yang dipakai satu tablet sehari untuk dewasa, dan satu tablet dicairkan untuk merpati anakan. Tetapi bila sakitnya parah, Dumocyclin satu tablet sehari, sesudah diberi makan terlebih dahulu. Kalau merpati tidak bisa makan sendiri lebih baik dicekoki, agar obat bisa masuk, dan diserap tubuh.
Jika perawatan yang dilakukan baik, pemberian pakan cukup, merpati cantik ini akan tampil lebih menarik, harganya pun cukup tinggi. Burung Merpati Berparuh Pendek, Satinette.