Trending

Keberuntungan dalam Sabar

niadi.net - Sabar dalam Islam. Sudah menjadi kodrat manusia, bahwa hidup ini dihiasi oleh berbagai masalah. Setiap orang pasti akan bergelut dengan masalah, besar ataupun kecil, sukar ataupun mudah, dari yang sangat membahagiakan sampai yang menyakitkan. Seringkali manusia dihinggapi rasa takut, khawatir dan gundah terhadap masa depanya, nasib keluarga, pekerjaan, hutang dan sebagainya.

Manfaat Sabar, keberuntungan orang ketika sabar, kata mutiara sabar, sabar menghadapi cobaan, sabar dalam islam, sabar dan ikhlas, sabar dan syukur, pengertian sabar, arti sabar, sabar afgan, tips menjadi orang sabar dan ikhlas di mata allah, orang sabar disayang tuhan kekasih allah, orang sabar melebihi seorang pahlawan dalam kehidupan, manfaat keutamaan sabar dalam islam, manfaat sabar dan ikhlas dalam islam, manfaat dan hikmah sabar bagi kesehatan, kata kata belajar sabar ikhlas dan istiqomah menghadapi kemarahan masalah, belajar sabar dan bersyukur menghadapi anak dalam rumah tangga

Kehidupan manusia memang seperti itu. Dengan kemampuan akalnya, manusia mencoba berusaha keluar dari persoalan persoalan. Namun manusia terkadang terjebak dalam kegalauan, stres berkepanjangan, atau bahkan sampai berujung pada kegilaan bahkan kematian. Tentunya bukan itu yang dikehendaki Allah SWT.

Allah menghadapkan manusia dengan berbagai masalah hanya sebagai ujian keimanan seseorang. Dalam hal ini adalah kesabaran sebagai tolak ukurnya, sejalan dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 155.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

Islam menawarkan sabar sebagai bentuk solusi berupa sikap mental, ketika berhadapan dengan berbagai masalah. Kedudukan sabar dalam islam adalah kunci, ciri mendasar orang bertakwa dan sebagian ulama mengatakan bahwa sabar adalah setengah dari keimanan, seperti jasad dengan kepalanya. Tidak ada jasad yang tanpa kepala dan tidak ada keimanan yang tidak disertai dengan kesabaran.

Al Qur'an menegaskan bahwa sabar adalah perisai penolong bagi orang beriman, sebagaiman tertuang dalam QS Al-Baqarah ayat 153:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

Dalam kacamata orang beriman, tidak ada yang buruk, kondisi apapun yang dihadapinya, ia yakin sepenuhnya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya, karena Allah tidak akan mendzalimi hambanya. Begitu pula dalam QS Ali 'Imran ayat 182:
ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
"(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya."

Keburukan yang kita alami, bermula dari sikap mental kita yang salah terhadap kenyataan, jika kita berprasangka buruk terhadap Allah, maka keburukanlah yang akan kita terima. Maka jika kita berprangsangka baik kepada Allah, maka kebaikan yang akan kita peroleh.

Sabar merupakan budi pekerti yang bisa dibentuk oleh seseorang, sabar menahan nafsu, menahan sedih, menahan jiwa dari kemarahan, menahan lidah dari merintih kesakitan, menahan anggota badan dari melakukan yang tidak pantas. Sabar merupakan ketegaran hati terhadap takdir dan hukum-hukum syariat.

Secara umum sabar terbagi kedalam tiga tingkatan, yaitu:

  1. Sabar dalam menghadapi hal-hal yang menyakitkan, seperti musibah, kematian, bencana, atau kesusahan. Sebagai contoh Nabi Ayub yang menderita penyakit yang bertahun-tahun, sehingga ditinggalkan oleh istrinya, anaknya meninggal, beliau dikucilkan dari masyarakat.
  2. Sabar dalam meninggalkan perbuatan maksiat. Contohnya Nabi Yusuf berhasil lolos dari jebakan wanita cantik dan wanita terpandang. Nabi yusuf berada dalam posisi yang memungkinkan untuk berbuat maksiat, karena Nabi Yusuf pun menyukai Siti Zulaekha. Namun Nabi Yusuf bisa bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan.
  3. Sabar dalam menjalankan ketaatan. Nabi Ibrahim as., dan putranya Ismail as. Ibrahim seorang sosok hamba yang taat perintah Allah. Kepatuhan Ibrahim sampai kepada puncaknya ketika putranya yang paling disayang harus disembelih dengan cara yang sangat memilukan. Karena ini perintah Allah maka Ibrahim melakukannya, sungguh Ibrahim menjadi teladan kita dalam menjalankan kepatuhan kepada Allah SWT.

Apapun harus kita capai dengan segenap perjuangan dan pengorbanan, perjuangan dan pengorbanan membutuhkan kesabaran.

Mudah mudahan kita bisa bersabar dalam menghadapi cobaan hidup ini.
Lebih baru Lebih lama

Cek artikel niadinet lainnya via WhatsApp atau Google News

Formulir Kontak