niadi.net - Kini tidak hanya lidah buaya, urang-aring, dan merang saja yang digunakan untuk merawat rambut. Daun mangkokan, seledri, dan mint adalah beberapa jenis daun yang kini dipakai sebagai shampo.
Kini penggunaan bahan-bahan alami seperti daun-daun tanaman sebagai bahan baku shampo tidak terbatas pada lidah buaya saja, terbukti dari banyaknya jenis shampo "alami" yang beredar di masyarakat. Sari Ayu, Mustika Ratu, Sunsilk, dan Rudi Hadisuwarno adalah beberapa merek shampo yang memakainya.
Namun tidak semua dedaunan tersebut cocok untuk segala jenis rambut. Kita harus tahun bagaimana mekanisme kerja bahan-bahan aktif yang dikandungnya. Penggunaan yang salah menyebabkan khasiat tanaman pada shampo tersebut tidak terlihat.
Karena itu, di bawah ini kami sajikan beberapa tanaman yang biasa dipakai untuk memperindah rambut beserta manfaatnya.
Lidah buaya atau Aloe Vera berasal dari Kepulauan Canary, sebelah barat Afrika. Sosoknya yang berdaun runcing mirip lidah dengan tepi berduri membuat tanaman ini disebut lidah buaya, ilat baya, cucuk baya, atau letak baya. Daunnya tersusun roset, rapat, dan melingkar dengan warna hijau keabu-abuan berlapis lilin putih.
Ia termasuk tanaman xerofit, yakni tahan terhadap hawa panas dan kekeringan, karena stomata pada daunnya mampu menutup sangat rapat. Tak heran bila tanaman ini kuat hidup di tempat yang sangat gersang. Daunnya yang tebal terdiri atas kulit dan pulp atau daging daun. Getah pulp yang bersifat koloidal ini mengandung polisakrida, lignin, saponin, anthraquinone, vitamin, mineral, gula, enzim dan asam amino.
Senyawa kimia lainnya yang tidak kalah penting ialah glukomanan, aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloesin, aloenin, dan aleomodin. Kandungan tersebut baik untuk pertumbuhan sel-sel, menguatkan rambut, mencegah kerontokan, dan menghitamkan rambut. Sifatnya yang mudah meresap akan membawa kotoran ke permukaan, membuat kulit kepala menjadi bersih setelah dibilas air.
Daun tanaman ini mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C. Zat-zat tersebut akan bekerjasama mensuplai kebutuhan makanan sel-sel rambut. Karena itu, untuk memperbaiki dan memperkuat tumbuhnya rambut sebaiknya digunakan shampo dari daun mangkokan.
Tanaman yang bernama Eclipta alba ini sudah tak asing lagi digunakan sebagai shampo. Sejak dulu orang telah memakainya, baik untuk mencuci rambut, obat sakit kepala atau dimakan sebagai sayuran sehari-hari. Urang-aring banyak ditemui di tempat terbuka, seperti pinggir jalan, tanah lapang, tepi pantai, dan pinggir selokan. Ia merupakan semak, tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 80cm, sering bercabang banyak.
Daunnya tunggal, bentuk bulat telur memanjang, ujung meruncing, tepi bergerigi halus. Kedua permukaan daun berambut dan terasa agak kasar. Pada daun terdapat senyawa-senyawa kimia, seperti ecliptine, tethienylmethanol, wedelolactone, thiophene, dan tanin.
Dengan adanya senyawa-senyawa tersebut pembentukan pigmen di bawah kulit kepala menjadi lebih aktif. Jadi fungsi utama tanaman ini selain untuk menyuburkan rambut ialah menunda timbulnya uban. Tidak heran jika rambut yang diberi cairan dari perasan daun urang-aring terlihat lebih hitam dan sehat.
Tanaman berupa semak, dengan tinggi 10 - 18 cm. Daun majemuk, menyirip ganjjil dan anak daun 3 - 7 helai. Tepi daun beringgit, pangkal dan ujung runcing, pertulangan menyirip, dan panjang 2 - 7,5 cm, lebar 2 - 5 cm. Panjang tangkai daun 1 - 5 cm, serta warna daun hijau sampai hijau keputih-putihan.
Pada seledri terkandung zat-zat protein, belerang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Selain itu juga ada glukosida, flavonoid, dan sejenis senyawa pemecah kolesterol. “Dengan adanya energi yang berasal dari pemecahan tersebut, suplai energi untuk pertumbuhan rambut terus berlangsung, jelas Widyastuti. Di samping itu dengan lengkapnya unsur-unsur di atas, pertumbuhan rambut dapat berjalan dengan baik.
Daun mint atau Mentha Arvensis lebih dikenal di Indonesia dengan nama daun poko. Tanaman asli Eropa ini merupakan tanaman terna yang tumbuh tegak setinggi 30 - 50 cm. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur, berseling, dengan ujung runcing dan tepi bergerigi. Pangkal daun membulat, pertulangan menyirip dan warna hijau.
Daunnya terkenal mengandung menthol, dan polie olie. Senyawa tersebut memberikan rasa dingin yang "pedas" bagi yang memakai. Rasa dingin itulah yang merangsang syaraf dan pembuluh darah di kepala. Sehingga suplai makanan untuk kebutuhan pertumbuhan sel-sel rambut melalui pembuluh darah akan tercukupi.
Konon, untuk merawat rambut, orang menggunakan "cem-ceman" yang terbuat dari campuran minyak kelapa, daun suji, jeruk purut. Akibatnya banyak asam lemak melekat di kulit kepala dan rambut. Dengana adanya merang yang mengandung alkalin, maka ia akan "mencuci" kotoran yang tertinggal tersebut. Sehingga rambut menjadi bersih.
Dengan konsep tersebut shampo jenis ini hanya cocok digunakan untuk rambut yang berminyak. Bila kita memiliki jenis rambut yang kering, jangan sekali-sekali menggunakan shampo ini, karena lama-kelamaan rambut akan menjadi semakin kering. 6 Jenis Daun Tanaman yang Dapat Memperindah Rambut.
Kini penggunaan bahan-bahan alami seperti daun-daun tanaman sebagai bahan baku shampo tidak terbatas pada lidah buaya saja, terbukti dari banyaknya jenis shampo "alami" yang beredar di masyarakat. Sari Ayu, Mustika Ratu, Sunsilk, dan Rudi Hadisuwarno adalah beberapa merek shampo yang memakainya.
Namun tidak semua dedaunan tersebut cocok untuk segala jenis rambut. Kita harus tahun bagaimana mekanisme kerja bahan-bahan aktif yang dikandungnya. Penggunaan yang salah menyebabkan khasiat tanaman pada shampo tersebut tidak terlihat.
Karena itu, di bawah ini kami sajikan beberapa tanaman yang biasa dipakai untuk memperindah rambut beserta manfaatnya.
1. Lidah Buaya
Lidah buaya atau Aloe Vera berasal dari Kepulauan Canary, sebelah barat Afrika. Sosoknya yang berdaun runcing mirip lidah dengan tepi berduri membuat tanaman ini disebut lidah buaya, ilat baya, cucuk baya, atau letak baya. Daunnya tersusun roset, rapat, dan melingkar dengan warna hijau keabu-abuan berlapis lilin putih.
Ia termasuk tanaman xerofit, yakni tahan terhadap hawa panas dan kekeringan, karena stomata pada daunnya mampu menutup sangat rapat. Tak heran bila tanaman ini kuat hidup di tempat yang sangat gersang. Daunnya yang tebal terdiri atas kulit dan pulp atau daging daun. Getah pulp yang bersifat koloidal ini mengandung polisakrida, lignin, saponin, anthraquinone, vitamin, mineral, gula, enzim dan asam amino.
Senyawa kimia lainnya yang tidak kalah penting ialah glukomanan, aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloesin, aloenin, dan aleomodin. Kandungan tersebut baik untuk pertumbuhan sel-sel, menguatkan rambut, mencegah kerontokan, dan menghitamkan rambut. Sifatnya yang mudah meresap akan membawa kotoran ke permukaan, membuat kulit kepala menjadi bersih setelah dibilas air.
2. Daun Mangkokan
Daun Notophanax scutellarium mempunyai sebutan lain, yaitu daun mangkok, mangko, mamanukan, papeda, dan paporo. Tanaman perdu dengan tinggi mencapai 3 m ini, biasa ditemukan sebagai tanaman pagar. Daunnya tunggal, berwarna hijau, dan tangkai daun silindris. Bentuknya sangat khas, bulat seperti mangkuk dengan diameter 2 - 13cm, pertulangan menyirip dan tepi bergerigi.Daun tanaman ini mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C. Zat-zat tersebut akan bekerjasama mensuplai kebutuhan makanan sel-sel rambut. Karena itu, untuk memperbaiki dan memperkuat tumbuhnya rambut sebaiknya digunakan shampo dari daun mangkokan.
3. Daun Urang-Aring
Tanaman yang bernama Eclipta alba ini sudah tak asing lagi digunakan sebagai shampo. Sejak dulu orang telah memakainya, baik untuk mencuci rambut, obat sakit kepala atau dimakan sebagai sayuran sehari-hari. Urang-aring banyak ditemui di tempat terbuka, seperti pinggir jalan, tanah lapang, tepi pantai, dan pinggir selokan. Ia merupakan semak, tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 80cm, sering bercabang banyak.
Daunnya tunggal, bentuk bulat telur memanjang, ujung meruncing, tepi bergerigi halus. Kedua permukaan daun berambut dan terasa agak kasar. Pada daun terdapat senyawa-senyawa kimia, seperti ecliptine, tethienylmethanol, wedelolactone, thiophene, dan tanin.
Dengan adanya senyawa-senyawa tersebut pembentukan pigmen di bawah kulit kepala menjadi lebih aktif. Jadi fungsi utama tanaman ini selain untuk menyuburkan rambut ialah menunda timbulnya uban. Tidak heran jika rambut yang diberi cairan dari perasan daun urang-aring terlihat lebih hitam dan sehat.
4. Daun Seledri
Selain berfungsi menambah rasa pada makanan, seledri juga baik untuk pertumbuhan rambut. Tanaman yang bernama Apium graveolens adalah tanaman asli daratan Asia, namun banyak pula dibudidayakan di Eropa dan Amerika.Tanaman berupa semak, dengan tinggi 10 - 18 cm. Daun majemuk, menyirip ganjjil dan anak daun 3 - 7 helai. Tepi daun beringgit, pangkal dan ujung runcing, pertulangan menyirip, dan panjang 2 - 7,5 cm, lebar 2 - 5 cm. Panjang tangkai daun 1 - 5 cm, serta warna daun hijau sampai hijau keputih-putihan.
Pada seledri terkandung zat-zat protein, belerang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Selain itu juga ada glukosida, flavonoid, dan sejenis senyawa pemecah kolesterol. “Dengan adanya energi yang berasal dari pemecahan tersebut, suplai energi untuk pertumbuhan rambut terus berlangsung, jelas Widyastuti. Di samping itu dengan lengkapnya unsur-unsur di atas, pertumbuhan rambut dapat berjalan dengan baik.
5. Daun Mint
Daun mint atau Mentha Arvensis lebih dikenal di Indonesia dengan nama daun poko. Tanaman asli Eropa ini merupakan tanaman terna yang tumbuh tegak setinggi 30 - 50 cm. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur, berseling, dengan ujung runcing dan tepi bergerigi. Pangkal daun membulat, pertulangan menyirip dan warna hijau.
Daunnya terkenal mengandung menthol, dan polie olie. Senyawa tersebut memberikan rasa dingin yang "pedas" bagi yang memakai. Rasa dingin itulah yang merangsang syaraf dan pembuluh darah di kepala. Sehingga suplai makanan untuk kebutuhan pertumbuhan sel-sel rambut melalui pembuluh darah akan tercukupi.
6. Merang
Bahan ini merupakan serasah dari malai padi. Secara tradisional merang sering digunakan oleh nenek moyang kita sebagai shampo. Caranya, merang dibakar, dan abu hitam hasil bakaran dicampur air. Campuran tersebut diendapkan. Air endapan itulah yang digunakan untuk keramas.Konon, untuk merawat rambut, orang menggunakan "cem-ceman" yang terbuat dari campuran minyak kelapa, daun suji, jeruk purut. Akibatnya banyak asam lemak melekat di kulit kepala dan rambut. Dengana adanya merang yang mengandung alkalin, maka ia akan "mencuci" kotoran yang tertinggal tersebut. Sehingga rambut menjadi bersih.
Dengan konsep tersebut shampo jenis ini hanya cocok digunakan untuk rambut yang berminyak. Bila kita memiliki jenis rambut yang kering, jangan sekali-sekali menggunakan shampo ini, karena lama-kelamaan rambut akan menjadi semakin kering. 6 Jenis Daun Tanaman yang Dapat Memperindah Rambut.