niadi.net - Jeruk banyak macamnya. Tapi baru beberapa jenis saja yang dibudidayakan orang secara komersial. Di Cina buah ini sudah dikenal sejak 2.200 tahun lalu. Dan baru tersebar di daerah barat pada abad 16-17. Buah ini berguna untuk mencegah penyakit karena kekurangan vitamin C.
Jeruk yang nama latinnya Citrus adalah salah satu anggota familia Rutaceae. Familia ini beranggotakan 130 genus, yang dikelompokkan ke dalam 7 sub familia. Yang menjadi induk jeruk adalah sub familia Aurantioideae (punya 33 genus).
Salah satu suku anggota sub familia ini adalah Citreae yang kemudian memiliki antara lain Citrinae. Dari citrinae inilah bisa dipilah-pilah dalam tiga kelompok jeruk-jerukan, yaitu jeruk yang masih primitif, dan yang setengah primitif, serta jeruk sungguhan. Artinya jeruk yang benar-benar enak dimakan, paling tidak masih berguna untuk obat meski rasanya asam.
Dari jeruk yang beneran itu, terdapat 6 genus, yakni Eromocitrus, Poncirus, dan Clymenia (ketiga genus ini masing-masing hanya memiliki 1 spesies), lantas genus Fortunella (4 spesies), Microcitrus (6 spesies), dan genus Citrus (16 spesies). Dari spesies-spesies dalam satu genus, bisa kita peroleh jeruk hibrida berkat adanya kawin silang.
Tapi hibrida bisa juga kita dapatkan dari kawin silang antara dua spesies dari genus yang berlainan. Karena itu kita akan sulit sekali mengklasifikasikan (mengelompokkan) suatu jenis jeruk termasuk ke dalam genus mana, sebab sekarang ini sudah terlalu banyak varietas kultivar, hibrida, poliploid, mutasi, maupun hasil poliembrioni. Mungkin ada ratusan, bahkan ribuan jenis jeruk dari hasil silang menyilang ini.
Genus Citrus sendiri terdiri dari dua sub genus, Papeda (6 spesies), dan Eucitrus (10 spesies). Jeruk-jeruk anggota Papeda umumnya tidak enak dimakan buahnya, lantaran terlalu banyak mengandung asam di daging buahnya, paling banter hanya kita pakai sebagai bahan ramuan jamu saja. Misalnya Citrus hystrix alias jeruk purut.
Sementara dari 10 spesies Eucitrus, 8 diantaranya sudah dibudidayakan secara luas. Masing-masing; C. sinensis (jeruk manis), C. aurantium (jeruk asam), C. reticulata (jeruk mandarin), C. Paradisi (grapefruit), G. Grandis (jeruk besar atau jeruk bali), C. limon (lemon), C. medica (jeruk kates atau sikade), dan C. aurantifolia (jeruk nipis).
Hibrida dari perkawinan antar anggota citrus antara lain menghasilkan Tangor (mandarin x jeruk manis), Tangelo (mandarin x grapefruit), Lemomine (lemon x lime). Sedang yang antar genus contohnya Citrage (Poncirus x grapefruit), Limquat (lime x Fortunella kumquat). Sementara yang banyak menguasai pasaran jeruk manis yang kuning segar itu, terdiri dari berbagai nama hasil kawin silang juga.
Yang terkenal seperti VLO (Valencia Late Orange) dan WNO (Washington Navel Orange). Keenam genus jeruk yang benar-benar jeruk di atas, tak satupun yang bertanah air di benua Amerika, meski dari sini produksi jeruk paling tinggi sekarang ini. Jeruk-jeruk itu terleluhur di India, Cina, Australia, dan ada yang dari Kaledonia Baru. Di sudut-sudut hutan di kawasan tersebut, masih banyak ditemui pohon jeruk yang tumbuh liar.
Sejarah Tanaman Buah Jeruk
Sebagai buah yang populer, jeruk sebenarnya sudah dibudidayakan sejak ribuan tahun silam. Mungkin orang Cina telah berkebun jeruk sejak 2.200 tahun sebelum masehi. Mereka juga telah menerbitkan buku yang menjelaskan beberapa jenis jeruk lengkap dengan cara-cara menanam dan merawatnya.
Buku penting itu terbit pada tahun 1178. Namun penyebaran bibit jeruk itu sendiri telah berlangsung beberapa abad sebelumnya. Yaitu tatkala Alexander Agung (300 SM) membawa bibit jeruk dari India, dan kemudian menanamnya di kawasan Mediterania, di sepanjang pantai selatan Eropa dan Afrika Utara. Mula-mula jenis citron, disusul jeruk asam, kemudian lemon dan lime. Jeruk keprok dan mandarin datang belakangan, mungkin beberapa puluh tahun sesudah Perang Salib.
Ketika abad 15 bangsa-bangsa Eropa mulai saling berlomba menemukan sumber rempah-rempah, pada saat itu pohon jeruk sudah menjadi komoditi pangan yang sangat penting bagi Italia, Spanyol, Portugis dan Afrika Utara.
Akhirnya jeruk masuk juga ke benua Amerika. Diawali oleh Columbus yang pada pelayaran kedua (1493) membawa bibit dari Gomera (Kep. Kanari) dan menanamnya di Haiti. Dari kepulauan ini, jeruk manis, lemon, dan citron masuk ke Amerika setelah beberapa generasi ditanam di Kep. Karibia. Hingga pada abad 16-17, jeruk sudah menyebar secara merata di Amerika Selatan dan Afrika.
Anti Skorut (Penyakit karena kekurangan vitamin C)
Tapi ada salah satu jenis jeruk yang masuk ke Amerika pada tahun 1750-an, yaitu Citrus paradisi. Mungkin ia dulu tak dipandang menguntungkan oleh para pionir hortikultura. Penyebaran jeruk yang begitu pesat ditunjang oleh ramainya pelayaran keliling dunia oleh para pelaut Eropa. Waktu itu, pengelana lautan itu sudah menyadari pentingnya makan jeruk segar. Untuk mencegah serangan penyakit Scorbut.
Scorbut adalah (kekurangan vitamin C. sejenis sariawan etc), mereka membawa bekal jeruk segar dalam jumlah banyak. Maklumlah mereka harus hidup di tengah laut selama berbulan-bulan tanpa pernah ketemu sayuran ataupun buah-buahan lain yang cukup awet selama perjalanan.
Begitu pentingnya buah jeruk, sampai-sampai angkatan laut Inggris mengeluaran peraturan yang mengharuskan pasukannya minum air sari jeruk saban hari. Para pelaut ini menamakan air jeruk sebagai limeys. Memang lebih baik minum air jeruk, ketimbang anggur atau arak yang bisa mabuk itu.
Sekarang ini pohon jeruk sudah demikian populer. Ia mau tumbuh subur di daerah sub tropis maupun daerah tropis, membentang dari 40 derajat Lintang Selatan hingga 40 derajat Lintang Utara. Total areal kebun jeruk di seluruh dunia tak urang dari 1,5 juta hektar. Di antara buah-bauahan komoditi ekspor, jeruk menempati kedudukan kedua di bawah anggur.
Negara-negara sub tropis terutama menghasilkan jeruk manis, sementara negara-negara wilayah tropis kurang begitu banyak produksinya. Negara-negara tropis yang memproduksi 200.000 ton per tahun antara lain Venezuela, Ekuador, Peru. Sedang Ghan, Kuba, dan Zaire menghasilkan lebih dari 100.000 ton saja. Macam-Macam Jenis Jeruk, si buah yang dapat mengobati penyakit sariawan.