niadi.net — Belakangan ini, perbincangan mengenai risiko kanker akibat penggunaan cat rambut ramai di media sosial.
Klaim tersebut memicu kekhawatiran di masyarakat, terutama bagi mereka yang sering mengecat rambut sebagai bagian dari gaya hidup atau perawatan kecantikan.
Namun, seberapa akurat klaim ini? Apakah cat rambut benar-benar dapat menyebabkan kanker?
Memahami Risiko di Balik Penggunaan Cat Rambut
Dr. Arini Astasari Widodo, seorang dokter spesialis kulit dan estetika, menjelaskan bahwa hubungan antara cat rambut dan kanker tidak sepenuhnya jelas.
Risiko kanker yang dikaitkan dengan penggunaan cat rambut bergantung pada berbagai faktor, seperti jenis cat rambut, frekuensi penggunaan, dan durasi paparan bahan kimia.
Menurut laporan dari International Agency for Research on Cancer (IARC), beberapa pewarna rambut permanen mengandung bahan kimia tertentu yang masuk dalam kategori Karsinogen Kelas 2A. Artinya, bahan tersebut dianggap mungkin karsinogenik bagi manusia.
Risiko ini lebih relevan untuk pekerja salon atau orang-orang yang terpapar bahan kimia dalam cat rambut secara rutin dan dalam jangka waktu lama.
Bahan Kimia yang Dapat Memicu Risiko
Beberapa bahan dalam cat rambut telah dikaitkan dengan potensi risiko kanker, terutama jika digunakan secara berlebihan atau tanpa perlindungan. Berikut adalah beberapa bahan yang sering menjadi sorotan:
1. Para-phenylenediamine (PPD)
PPD sering digunakan sebagai komponen utama pewarna rambut permanen. Bahan ini dapat dimetabolisme oleh tubuh menjadi senyawa yang berpotensi karsinogenik, terutama dalam kondisi tertentu.
2. Aromatic amines
Bahan ini dapat diubah oleh tubuh menjadi karsinogen yang dapat merusak DNA. Paparan jangka panjang terhadap senyawa ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker darah seperti leukemia.
3. Resorcinol
Selain dikenal sebagai iritan kulit, resorcinol juga dianggap sebagai pengganggu endokrin (endocrine disruptor). Bahan ini dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.
Meski demikian, produk pewarna rambut modern kini telah diformulasikan agar lebih aman. Sebagian besar produsen mengikuti standar internasional dan regulasi dari badan pengawas, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Apakah Risiko Ini Relevan untuk Pengguna Umum?
Dr. Arini menegaskan bahwa selama kandungan bahan kimia dalam cat rambut sesuai dengan batas aman yang ditetapkan, risiko karsinogenik dapat diminimalkan.
Artinya, cat rambut yang telah mendapatkan izin dari BPOM dan digunakan sesuai petunjuk pemakaian umumnya aman untuk masyarakat.
Namun, selain potensi risiko kanker, penggunaan cat rambut yang sembarangan juga dapat memicu masalah lain, seperti:
1. Dermatitis kontak alergi
Reaksi alergi ini dapat menyebabkan gejala seperti ruam, gatal, atau pembengkakan pada kulit kepala dan wajah.
2. Kerusakan rambut
Bahan kimia dalam pewarna rambut dapat membuat rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah patah jika digunakan terlalu sering.
Langkah-langkah untuk Mengurangi Risiko
Bagi Anda yang ingin tetap menggunakan cat rambut, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko:
1. Pilih produk yang terdaftar di BPOM
Pastikan produk pewarna rambut Anda telah lolos uji keamanan dari lembaga pengawas resmi.
2. Lakukan uji alergi (patch test)
Tes ini dilakukan 48 jam sebelum penggunaan produk untuk memastikan tidak ada reaksi alergi terhadap bahan kimia dalam cat rambut.
3. Gunakan perlindungan saat aplikasi
Kenakan sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan bahan kimia. Selain itu, pastikan ruangan tempat aplikasi memiliki ventilasi yang baik agar tidak terpapar uap kimia secara berlebihan.
4. Ikuti petunjuk penggunaan
Jangan biarkan pewarna rambut terlalu lama berada di kulit kepala atau rambut melebihi waktu yang dianjurkan dalam instruksi produk.
5. Kurangi frekuensi penggunaan
Hindari mengecat rambut terlalu sering untuk memberikan waktu bagi rambut dan kulit kepala untuk pulih dari paparan bahan kimia.
Klaim bahwa cat rambut menyebabkan kanker tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Risiko ini sangat bergantung pada jenis produk, frekuensi penggunaan, dan durasi paparan.
Meskipun beberapa bahan kimia dalam pewarna rambut memiliki potensi karsinogenik, produk yang telah terdaftar di BPOM dan digunakan sesuai aturan umumnya aman untuk digunakan.
Dengan menerapkan langkah-langkah keamanan dan bijak dalam memilih produk, Anda dapat tetap menikmati keindahan rambut berwarna tanpa rasa khawatir yang berlebihan. Jika ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli kulit atau dokter untuk memastikan keamanan penggunaan produk.