Trending

Sejarah dan Perkembangan E-Sports di Dunia

Sejarah dan Perkembangan E-Sports di Dunia

niadi.net — E-sports atau olahraga elektronik adalah fenomena global yang telah mengubah cara masyarakat memandang video game.

Berawal sebagai hiburan sederhana, e-sports kini menjadi salah satu cabang olahraga paling dinamis, dengan turnamen berhadiah jutaan dolar dan penggemar yang tersebar di seluruh dunia.

Bagaimana perjalanan ini bermula? Berikut adalah penelusuran sejarah panjang e-sports, mulai dari permainan komputer pertama hingga pengakuannya sebagai cabang olahraga resmi.

Awal Mula: Game Tenis yang Kompetitif

Sejarah e-sports dimulai pada tahun 1952, ketika ilmuwan komputer Alexander Shafto Douglas menciptakan sebuah permainan interaktif bernama OXO.

Game ini, yang mirip permainan "tic-tac-toe," merupakan bagian dari tesis doktoralnya dan memungkinkan manusia bermain melawan komputer. Meski sederhana, OXO membuka jalan bagi konsep kompetisi antara manusia dan mesin.

Pada tahun 1958, William Higinbotham, seorang ilmuwan komputer lain, memperkenalkan Tennis for Two.

Permainan ini menggunakan joystick untuk mengontrol pergerakan bola tenis virtual dan memungkinkan dua pemain bersaing mencetak skor tertinggi. Tennis for Two sering dianggap sebagai game e-sports pertama karena sifatnya yang kompetitif.

Tahun-tahun berikutnya menyaksikan lahirnya berbagai game multiplayer, seperti Spacewar! pada 1962. Game ini mempertemukan dua pemain dalam perlombaan mengendalikan pesawat luar angkasa dengan berbagai tantangan, termasuk bahan bakar terbatas dan efek gravitasi.

Popularitas Spacewar! bahkan mendorong Universitas Stanford menggelar turnamen bertajuk Intergalactic Spacewar Olympics pada 1972, yang diikuti oleh 24 peserta.

Era Arcade dan Kompetisi Skor Tertinggi

Memasuki era 1970-an, dunia gaming mengalami revolusi dengan hadirnya konsol pertama, Magnavox Odyssey, serta mesin arcade yang menawarkan pengalaman bermain langsung. Game arcade seperti Pong (1972) dan Sea Wolf (1976) mulai memperkenalkan elemen kompetitif, di mana pemain berlomba mencetak skor tertinggi.

Pada 1979, game Asteroids dan Starfire menghadirkan inovasi dengan mencatat nama pemain di daftar high score. Fitur ini mendorong pemain untuk lebih kompetitif dan meningkatkan popularitas game arcade di kalangan masyarakat.

Turnamen Besar Pertama dan Lahirnya Tim E-Sports

Puncak era arcade terjadi pada 1980 ketika turnamen besar pertama, Space Invaders Championship, digelar di Amerika Serikat.

Acara ini diikuti oleh sekitar 10.000 peserta, menjadikannya kompetisi game terbesar pada masa itu. Turnamen ini menjadi tonggak penting dalam sejarah e-sports, menunjukkan potensi besar dari kompetisi video game.

Pada 1983, Walter Day, seorang pemilik mesin arcade, memprakarsai sistem peringkat pemain atau leaderboard. Ia juga mendirikan tim e-sports pertama di dunia, U.S. National Video Game Team, yang menjadi pionir dalam organisasi e-sports profesional.

Perkembangan Game Kompetitif Online

Perkembangan teknologi internet pada akhir 1980-an dan awal 1990-an membuka era baru bagi e-sports.

Game seperti Netrek (1988) memungkinkan 16 pemain berkompetisi secara online, menciptakan pengalaman bermain yang lebih luas dan kompetitif.

Pada dekade berikutnya, turnamen e-sports mulai digelar secara daring maupun melalui jaringan lokal (LAN). Game seperti Doom, Quake, Unreal Tournament, dan Starcraft menjadi favorit di kalangan gamer kompetitif.

Beberapa liga terkenal, seperti Electronic Sports League (ESL) dan Major League Gaming (MLG), mulai bermunculan, memperkuat ekosistem e-sports global.

Hadiah Miliaran Rupiah dan Turnamen Bergengsi

Tahun 2000-an menandai era baru dalam dunia e-sports, di mana turnamen besar mulai menawarkan hadiah fantastis.

World Cyber Games (WCG) di Korea Selatan, Electronic Sports World Cup (ESWC) di Perancis, dan Cyberathlete Professional League (CPL) di Amerika Serikat menjadi ajang bergengsi bagi para pemain profesional.

Pada 2005, CPL menjadi kompetisi e-sports pertama dengan total hadiah mencapai 1 juta dolar AS, diikuti oleh Championship Gaming Series (CGS) pada 2007. Game-game populer seperti Counter-Strike: Source, FIFA, dan Dota 2 menjadi andalan dalam berbagai kompetisi tersebut.

Perkembangan E-Sports di Indonesia

Indonesia mulai memasuki dunia e-sports secara serius seiring dengan meningkatnya popularitas game online seperti Dota 2, Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire.

Turnamen lokal seperti Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) dan PUBG Mobile Pro League Indonesia (PMPL ID) menjadi wadah bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka di tingkat nasional dan internasional.

Kesuksesan Indonesia di bidang e-sports terlihat jelas dalam ajang SEA Games 2021 di Vietnam, di mana timnas e-sports menyumbangkan enam medali: dua emas, tiga perak, dan satu perunggu.

Prestasi ini menegaskan bahwa e-sports telah menjadi salah satu cabang olahraga potensial di Indonesia.

Selain itu, organisasi seperti Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) dan Indonesia Esports Association (IESPA) memainkan peran penting dalam memajukan ekosistem e-sports di Tanah Air. Dengan dukungan berbagai pihak, e-sports di Indonesia diharapkan terus berkembang pesat.

E-Sports sebagai Fenomena Global

Kini, e-sports bukan hanya sekadar permainan. Turnamen seperti The International untuk Dota 2, League of Legends World Championship, dan Counter-Strike Major Championships menjadi magnet bagi jutaan penggemar di seluruh dunia.

Total hadiah yang ditawarkan juga terus meningkat, mencerminkan pertumbuhan industri ini.

Dengan teknologi yang terus berkembang, e-sports telah menjadi industri bernilai miliaran dolar yang melibatkan pengembang game, pemain profesional, sponsor, dan penonton.

Fenomena ini membuktikan bahwa video game tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk berkompetisi dan berprestasi.

Kesimpulan: Masa Depan E-Sports

Sejak kemunculannya pada 1950-an, e-sports telah mengalami transformasi luar biasa. Dari permainan sederhana hingga kompetisi tingkat dunia, e-sports kini menjadi bagian penting dari budaya modern.

Di Indonesia, e-sports tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga sumber kebanggaan nasional. Dengan dukungan pemerintah dan organisasi terkait, masa depan e-sports di Tanah Air terlihat cerah.

Sebagai cabang olahraga yang terus berkembang, e-sports akan terus menarik perhatian generasi muda dan menciptakan peluang baru di berbagai sektor. Ini adalah bukti bahwa dunia game telah melampaui batasannya sebagai hiburan dan menjadi arena kompetisi global yang penuh prestasi.

Lebih baru Lebih lama

Cek artikel niadinet lainnya via WhatsApp atau Google News

Formulir Kontak