Trending

Pengertian Deep Learning dalam Dunia Pendidikan

Pengertian Deep Learning dalam Dunia Pendidikan
elearningindustry.com

niadi.netDeep learning, atau yang dapat diartikan sebagai pembelajaran mendalam, adalah pendekatan yang menekankan pemahaman secara menyeluruh terhadap suatu konsep atau materi.

Dengan metode ini, individu tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga memahami dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam berbagai situasi.

Dalam ranah teknologi, deep learning adalah bagian dari kecerdasan buatan yang memungkinkan sistem komputer belajar dari data secara bertahap melalui berbagai lapisan pemrosesan.

Konsep ini juga diterapkan dalam dunia pendidikan untuk mendorong siswa berpikir kritis, mengembangkan keterampilan komunikasi, serta berkolaborasi secara efektif dalam berbagai mata pelajaran.

Manfaat Deep Learning dalam Pembelajaran

Metode pembelajaran mendalam memungkinkan siswa untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga menganalisis dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Dengan pendekatan ini, mereka dapat mengaitkan konsep-konsep baru dengan pengalaman sebelumnya sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan bertahan lama.

Pendekatan ini membantu siswa dalam mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi, meningkatkan kepercayaan diri, serta melatih mereka agar lebih aktif dalam proses belajar.

Siswa yang menerapkan metode ini akan lebih terlibat secara mental dan memiliki keterampilan manajemen waktu yang lebih baik.

Para pendidik yang menerapkan pembelajaran mendalam cenderung mengajak siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar, menghubungkan materi dengan pengalaman yang dimiliki siswa, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk melakukan eksplorasi tanpa takut melakukan kesalahan.

Selain itu, metode ini juga menitikberatkan pada penilaian yang adil dan lebih mengapresiasi usaha siswa dibandingkan sekadar hasil akhirnya.

Penerapan Deep Learning dalam Pembelajaran

Dalam praktiknya, pembelajaran mendalam sering kali diterapkan melalui berbagai aktivitas yang melibatkan analisis, kreativitas, serta aplikasi konsep ke dalam kehidupan nyata.

Salah satu contoh penerapannya adalah ketika siswa diajak untuk membuat proyek atau karya yang membutuhkan pemikiran logis serta perhitungan biaya dan sumber daya yang diperlukan. Dari sini, mereka dapat belajar tidak hanya aspek teoritis, tetapi juga penerapannya dalam dunia nyata.

Contoh lain adalah siswa yang diminta untuk menganalisis suatu permasalahan, menggali informasi dari berbagai sumber, kemudian menyusun solusi yang logis dan aplikatif.

Dengan demikian, mereka tidak hanya memahami materi secara teoritis tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata.

Perbedaan Deep Learning dan Surface Learning

Berlawanan dengan pembelajaran mendalam, terdapat konsep pembelajaran permukaan atau surface learning.

Dalam metode ini, siswa hanya berfokus pada hafalan tanpa memahami makna dari materi yang dipelajari. Mereka hanya menerima informasi secara pasif tanpa melakukan analisis lebih lanjut.

Pembelajaran permukaan sering kali membuat siswa merasa terbebani karena mereka hanya berusaha mengingat informasi untuk ujian tanpa memahami relevansi materi tersebut dengan kehidupan nyata.

Hal ini dapat menyebabkan kurangnya minat terhadap pembelajaran dan hasil akademik yang tidak optimal.

Para guru yang menerapkan surface learning biasanya cenderung memberikan materi secara satu arah tanpa melibatkan siswa dalam diskusi atau eksplorasi lebih lanjut.

Penilaian yang diberikan pun cenderung berbasis hafalan daripada pemahaman mendalam. Selain itu, tugas yang diberikan sering kali bersifat repetitif tanpa adanya tantangan berpikir kritis.

Salah satu contoh pembelajaran permukaan adalah ketika siswa hanya diminta untuk menghafal materi yang diajarkan di kelas tanpa ada kesempatan untuk mengeksplorasi lebih jauh.

Akibatnya, mereka hanya belajar untuk ujian tanpa memiliki pemahaman yang mendalam terhadap materi yang dipelajari.

Deep learning adalah metode pembelajaran yang menekankan pemahaman dan penerapan konsep dalam berbagai konteks. Dengan pendekatan ini, siswa lebih aktif dalam proses belajar, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, serta mampu menghubungkan konsep yang dipelajari dengan pengalaman nyata.

Sebaliknya, surface learning hanya berfokus pada hafalan dan penerimaan informasi secara pasif, yang sering kali tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam proses belajar.

Oleh karena itu, penerapan pembelajaran mendalam diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menciptakan siswa yang lebih mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Lebih baru Lebih lama
Cek berita dan artikel menarik niadinet lainnya melalui Google News dan WhatsApp

Formulir Kontak