Trending

Gaya Komunikasi Prabowo: Sekadar Orasi, Apa Taktik Kepemimpinan?

Retorika dan Gaya Komunikasi Prabowo
presidenri.go.id

niadi.net — Pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pesan penting melalui pidato pelantikannya yang berdurasi sekitar satu jam.

Pidato tersebut mencakup berbagai masalah krusial yang harus segera ditangani oleh pemerintahannya, seperti korupsi, kemiskinan, lapangan kerja, dan ketahanan pangan.

Dengan mengangkat isu-isu ini, Presiden Prabowo ingin menunjukkan keseriusannya dalam membangun Indonesia, sekaligus memberikan harapan kepada rakyat bahwa perubahan besar akan segera terjadi.

Tak menunggu lama, sehari setelah pelantikannya, beliau langsung melantik kabinetnya dan menugaskan mereka untuk bekerja demi kepentingan bangsa. Hanya empat hari setelah itu, presiden bersama wakil presiden mengadakan rapat kabinet perdana.

Di rapat tersebut, beliau memberikan arahan terkait arah pembangunan Indonesia, yang didasarkan pada visi yang telah disampaikan dalam pidato pelantikan.

Namun, ada satu kalimat yang mencuri perhatian dalam rapat kabinet tersebut. Presiden menyampaikan pesan yang tegas dan penuh peringatan kepada kabinetnya agar bekerja keras:

"Begitu banyak orang yang mau mengabdi, tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan rakyat, saudara saya beri wewenang, copot segera, suruh tinggal di rumah aja daripada bikin susah kita."

Retorika atau Aksi Nyata?

Pernyataan tersebut dapat dipandang sebagai bentuk komitmen Presiden untuk membangun Indonesia, mulai dari para pemimpin kabinetnya. Ini juga menunjukkan otoritas yang kuat dan ketegasan dalam memastikan bahwa setiap menteri bekerja sesuai dengan amanah yang diberikan.

Bahasa yang digunakan sangat langsung dan tanpa basa-basi, yang mencerminkan gaya komunikasi khas militer—terstruktur, jelas, dan disiplin. Menurut Zulean (2005), struktur komunikasi militer memang menekankan pada hierarki dan konsistensi, yang terbukti dalam cara Presiden Prabowo berkomunikasi.

Di balik gaya komunikasinya yang tegas, tujuannya tetaplah untuk kepentingan rakyat. Presiden ingin memastikan bahwa para pemimpin yang ada di kabinetnya bekerja dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan perubahan yang dijanjikan.

Rakyat pun berharap bahwa gaya komunikasi ini akan menciptakan transparansi dan kejelasan, sehingga program-program pemerintahan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Tantangan Besar: Korupsi, Pangan, dan Kemiskinan

Dalam pidatonya, Presiden menyoroti tiga masalah besar yang menjadi tantangan struktural Indonesia: korupsi, pangan, dan kemiskinan. Ketiga masalah ini sangat relevan dengan kondisi nyata yang dihadapi masyarakat.

Berdasarkan teori relevansi, komunikasi yang disampaikan oleh seorang pemimpin akan didasarkan pada apa yang dirasakan perlu oleh audiens, dalam hal ini rakyat Indonesia.

Presiden Prabowo tidak ragu mengungkapkan bahwa korupsi adalah masalah besar yang harus segera diatasi. Dalam pidatonya, ia berani mengakui bahwa banyak kebocoran anggaran dan penyimpangan yang terjadi di berbagai lapisan pemerintahan.

Ketegasan Presiden dalam menyuarakan hal ini menunjukkan komitmennya untuk memberantas korupsi secara serius.

Masalah pangan juga tak kalah penting. Indonesia, meski menjadi negara besar, masih menghadapi tantangan besar terkait ketahanan pangan. Berdasarkan Global Food Security Index 2022, Indonesia berada di peringkat 69 dari 113 negara, dengan masalah terbesar pada ketersediaan pangan.

Presiden menargetkan swasembada pangan dalam 4-5 tahun ke depan, sebuah langkah ambisius namun penting untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik bagi rakyat.

Selain itu, kemiskinan juga masih menjadi masalah yang belum terselesaikan dengan baik. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kelas menengah, kenyataannya, banyak warga Indonesia masih hidup dalam kemiskinan.

Data BPS menunjukkan bahwa masih ada sekitar 25 juta orang yang tergolong miskin. Ini menunjukkan bahwa perjuangan pemerintah masih panjang dalam menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.

Gaya Kepemimpinan yang Menggerakkan

Presiden Prabowo mengarahkan para menterinya untuk menjadi contoh bagi rakyat dan menjalankan pemerintahan dengan sebersih-bersihnya. Ia menginstruksikan kabinetnya untuk tidak terjebak dalam proyek-proyek besar yang tidak jelas manfaatnya, melainkan fokus pada hal-hal yang langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat, seperti ketahanan pangan.

Selain itu, Presiden Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan bahwa seluruh sektor pemerintahan berjalan dengan baik.

Meskipun kabinetnya besar, dengan 48 menteri dan 55 wakil menteri, Presiden beralasan bahwa jumlah tersebut mencerminkan ukuran bangsa yang besar dan membutuhkan banyak tangan untuk mengelola berbagai masalah negara.

Secara emosional, Presiden mengerti bahwa keputusan ini mungkin akan menuai kritik, namun ia juga tahu bahwa langkah-langkah besar diperlukan untuk memajukan Indonesia.

Dengan adanya kabinet yang besar, diharapkan koordinasi antar sektor dapat berjalan dengan optimal, serupa dengan cara Uni Eropa mengelola 27 negara anggotanya.

Pemerintahan Presiden Prabowo menghadapi tantangan besar, namun rakyat Indonesia tetap optimis. Dengan 58 persen suara yang diberikan kepada pasangan Prabowo-Gibran, harapan rakyat sangat tinggi untuk melihat perubahan nyata dalam 5 tahun mendatang.

Mereka berharap ekonomi Indonesia semakin kuat, pendidikan semakin berkualitas, dan kemiskinan dapat berkurang secara signifikan.

Pidato Presiden yang penuh tekad dan komitmen, serta arahan yang jelas kepada kabinet, memberikan harapan bahwa pemerintahan ini akan membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih baik.

Apakah hal ini telah terwujud dalam 100 hari kerja pertama kabinat merah putih? ataukah hanya akan terwujud dalam jangka panjang, waktu dan 'perasaan' kita sebagai rakyat yang bisa membuktikannya.

Namun, satu hal yang pasti, Presiden Prabowo telah memulai perjalanan ini dengan pesan yang jelas: kerja keras, transparansi, dan komitmen untuk kesejahteraan rakyat. CATAT dan TAGIH!! Janji-janji dan kerja-kerja Prabowo bilamana tidak sesuai dengan harapan-harapan yang ia gulirkan kepada kita sebagai rakyatnya.

Lebih baru Lebih lama
Cek berita dan artikel menarik niadinet lainnya melalui Google News dan WhatsApp

Formulir Kontak