Trending

Memahami Fenomena Doomscrolling di Media Sosial dan Cara Menghindarinya

Memahami Fenomena Doomscrolling di Media Sosial dan Cara Menghindarinya
assettype.com

niadi.net — Di era digital saat ini, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya yang luas, media sosial juga dapat menjadi sumber kecemasan dan stres, terutama ketika seseorang terjebak dalam kebiasaan membaca berita buruk secara terus-menerus.

Fenomena ini dikenal dengan istilah "doomscrolling," yaitu perilaku menggulir berita negatif tanpa henti yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang doomscrolling, mengapa hal ini terjadi, serta bagaimana cara menghindarinya agar tetap menjaga keseimbangan emosi dan mental.

Apa Itu Doomscrolling?

Doomscrolling adalah kebiasaan di mana seseorang secara kompulsif terus membaca berita atau konten negatif, meskipun hal tersebut menimbulkan stres dan kecemasan.

Biasanya, perilaku ini meningkat saat terjadi peristiwa besar, seperti pandemi, krisis politik, atau bencana alam. Dorongan untuk mencari informasi lebih banyak justru memperparah perasaan tidak nyaman dan membuat seseorang sulit berhenti menggulir berita.

Meskipun penting untuk tetap mendapatkan informasi terkini, terlalu banyak paparan terhadap berita negatif dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti meningkatnya rasa takut, keputusasaan, dan stres berlebihan.

Oleh karena itu, memahami cara mengendalikan kebiasaan ini menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mental.

Dampak Doomscrolling terhadap Kesehatan Mental

Dampak Doomscrolling terhadap Kesehatan Mental
ctfassets.net

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berita negatif yang berlebihan dapat memicu berbagai efek psikologis negatif, seperti:

1. Meningkatkan Kecemasan

Doomscrolling dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan kekhawatiran berlebihan terhadap masa depan. Ketika seseorang terus membaca berita buruk, otak cenderung membentuk pola pikir negatif yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental.

2. Mengganggu Pola Tidur

Terlalu sering menggulir berita negatif, terutama sebelum tidur, dapat menyebabkan gangguan tidur. Pikiran yang dipenuhi dengan informasi negatif membuat otak sulit rileks, sehingga seseorang kesulitan untuk tidur nyenyak.

3. Menyebabkan Perasaan Tidak Berdaya

Doomscrolling dapat membuat seseorang merasa tidak memiliki kendali atas keadaan di sekitarnya. Rasa tidak berdaya ini dapat menyebabkan stres berkepanjangan dan menurunkan motivasi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

4. Menurunkan Produktivitas

Waktu yang dihabiskan untuk doomscrolling bisa mengganggu aktivitas penting lainnya. Alih-alih menyelesaikan pekerjaan atau menikmati waktu luang, seseorang justru tenggelam dalam konsumsi berita yang tidak bermanfaat bagi kesejahteraannya.

Cara Menghindari Doomscrolling di Media Sosial

Cara Menghindari Doomscrolling di Media Sosial
geekrar.com

Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari berita negatif, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan doomscrolling:

1. Tetapkan Batas Waktu untuk Mengakses Media Sosial

Salah satu cara paling efektif untuk menghindari doomscrolling adalah dengan membatasi waktu penggunaan media sosial. Anda bisa menetapkan waktu tertentu dalam sehari untuk mengecek berita, misalnya 15–30 menit di pagi hari atau sore hari.

Banyak aplikasi ponsel yang menyediakan fitur pengingat atau pembatasan waktu penggunaan media sosial agar Anda tidak terlalu lama terjebak dalam konten negatif.

2. Kurasi Konten di Media Sosial

Hindari mengikuti akun atau halaman yang sering membagikan berita negatif atau informasi yang membuat Anda cemas. Sebaliknya, pilih akun yang memberikan konten positif, inspiratif, atau edukatif.

Dengan demikian, pengalaman menggunakan media sosial bisa menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat.

3. Beristirahat Secara Teratur dari Media Sosial

Mengambil jeda dari media sosial sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Cobalah untuk beristirahat dari ponsel atau perangkat digital setidaknya beberapa jam dalam sehari.

Jika memungkinkan, lakukan detoks digital dengan tidak menggunakan media sosial sama sekali selama satu atau dua hari dalam seminggu.

4. Praktik Mindfulness dan Kesadaran Diri

Ketika mulai menyadari bahwa Anda sedang doomscrolling, hentikan sejenak dan tanyakan pada diri sendiri, "Apakah informasi ini bermanfaat bagi saya?" atau "Apakah membaca ini membuat saya merasa lebih baik?".

Dengan lebih sadar terhadap perasaan sendiri, Anda bisa lebih mengontrol kebiasaan konsumsi informasi secara sehat.

5. Mengalihkan Perhatian ke Aktivitas Lain

Daripada terus-menerus membaca berita negatif, coba alihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

Melakukan kegiatan yang menyenangkan dapat membantu mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh paparan berita buruk.

6. Gunakan Aplikasi untuk Melacak Penggunaan Media Sosial

Ada berbagai aplikasi yang dapat membantu Anda mengontrol waktu yang dihabiskan di media sosial.

Aplikasi seperti Digital Wellbeing (untuk pengguna Android) atau Screen Time (untuk pengguna iPhone) dapat memberikan laporan tentang seberapa lama Anda menggunakan media sosial dan mengingatkan saat sudah melebihi batas waktu yang ditentukan.

7. Fokus pada Sumber Berita yang Terpercaya

Banyak berita yang bersifat sensasional dan ditulis untuk menarik perhatian pembaca tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan mental.

Oleh karena itu, pastikan Anda hanya mengakses berita dari sumber yang kredibel dan hindari membaca berita yang bersifat spekulatif atau tidak memiliki dasar informasi yang jelas.

8. Prioritaskan Kesehatan Mental

Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental harus menjadi prioritas utama. Jika doomscrolling sudah mulai berdampak buruk pada keseharian Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.

Terapis atau konselor dapat membantu Anda mengembangkan strategi yang lebih baik dalam mengelola konsumsi informasi.

Doomscrolling adalah kebiasaan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental jika tidak dikendalikan dengan baik. Meskipun kita ingin tetap mendapatkan informasi terkini, penting untuk menyeimbangkan konsumsi berita dengan aktivitas yang lebih positif.

Dengan menetapkan batas waktu penggunaan media sosial, mengkurasi konten yang dikonsumsi, dan memprioritaskan kesehatan mental, kita dapat menghindari dampak buruk dari doomscrolling.

Mengelola kebiasaan digital dengan bijak akan membantu kita menjalani hidup yang lebih sehat dan seimbang di era informasi ini.

Lebih baru Lebih lama
Cek berita dan artikel menarik niadinet lainnya melalui Google News dan WhatsApp

Formulir Kontak