
niadi.net — Berada di alam terbuka sering kali dianggap sebagai kegiatan rekreasi belaka.
Namun, seiring dengan meningkatnya pemahaman tentang dampak lingkungan terhadap kesehatan manusia, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan di ruang hijau dan biru—seperti taman, hutan, pantai, dan danau—memiliki efek signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental.
Meskipun dokter mungkin tidak sering meresepkan jalan-jalan di alam terbuka, fakta menunjukkan bahwa berinteraksi dengan alam bisa menjadi bagian penting dalam pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan.
Alam sebagai Pengobatan untuk Kesehatan Mental
Sebuah laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berjudul Green and Blue Spaces and Mental Health menyebutkan bahwa berada di ruang hijau seperti taman kota atau hutan dapat meningkatkan suasana hati dan kesehatan mental.
Interaksi dengan alam membantu mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Lebih dari itu, ruang biru—laut, danau, dan sungai—juga memberikan manfaat serupa yang tak kalah signifikan.
Menurut Patricia Hasbach, seorang psikoterapis yang juga ekopsikolog, keberadaan kita di alam tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyembuhan mental, tetapi juga mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari dunia alami.
Hasbach menggambarkan pengalaman berada di ruang hijau atau biru sebagai sesuatu yang dapat memberikan rasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri, yang pada gilirannya memberi rasa tenang dan damai.
Praktik Terapi Alam: Shinrin-yoku dan Ruang Biru
Di Jepang, terdapat sebuah tradisi bernama Shinrin-yoku atau "mandi hutan." Praktik ini melibatkan berjalan perlahan di dalam hutan dan menghirup udara segar yang dipenuhi dengan zat-zat alami yang dikeluarkan oleh pepohonan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa Shinrin-yoku dapat mengurangi tekanan darah, menurunkan tingkat stres, dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
Praktik ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan bentuk relaksasi mendalam yang memiliki efek menenangkan dan revitalisasi mental.
Selain hutan, berada di ruang biru juga terbukti memberikan efek yang sama baiknya.
Sebuah penelitian internasional yang melibatkan lebih dari 16.000 orang di 18 negara mengungkapkan bahwa mereka yang sering bermain atau menghabiskan waktu di sekitar pantai atau danau semasa kecil cenderung memiliki tingkat kesehatan mental yang lebih baik di kemudian hari.
Penelitian lainnya di Wellington, Selandia Baru, menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di rumah dengan pemandangan laut memiliki tingkat tekanan psikologis yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tinggal dengan pemandangan hijau.
Paparan Alam dan Kesehatan Fisik
Bukan hanya kesehatan mental yang mendapat manfaat dari interaksi dengan alam, tetapi kesehatan fisik pun merasakan dampaknya.
Studi yang dipublikasikan dalam Occupational & Environmental Medicine menunjukkan bahwa orang yang mengunjungi ruang hijau lebih dari lima kali dalam seminggu memiliki tingkat penggunaan obat-obatan untuk masalah kesehatan mental, tekanan darah tinggi, dan asma yang lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang berinteraksi dengan alam.
Ini mengindikasikan bahwa alam berperan penting dalam mencegah berbagai masalah kesehatan yang sering terjadi akibat gaya hidup modern yang serba cepat dan terisolasi dari lingkungan alam.
Teori Pemulihan Perhatian dari Alam
Salah satu alasan mengapa alam begitu efektif dalam meningkatkan kesehatan mental dan fisik adalah melalui konsep yang dikenal sebagai attention restoration theory (ART). Teori ini menyatakan bahwa alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan energi mental yang terkuras akibat stres dan kelelahan.
Dalam lingkungan alam, manusia tidak hanya mengandalkan perhatian terarah yang digunakan untuk tugas-tugas berat, tetapi juga dapat menikmati perhatian tak disengaja yang disebabkan oleh elemen alam yang menenangkan, seperti suara alam dan pemandangan indah.
Penelitian yang dilakukan oleh Marc Berman, seorang ahli saraf lingkungan dari Universitas Chicago, mengungkapkan bahwa manusia memiliki dua jenis perhatian: perhatian terarah, yang mudah lelah karena digunakan untuk tugas-tugas mental yang intens, dan perhatian tak disengaja, yang lebih bersifat alami dan dapat diperoleh ketika berada di lingkungan yang menarik dan tidak memerlukan upaya konsentrasi penuh.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang berjalan di alam memiliki respons yang lebih baik terhadap tugas perhatian dibandingkan dengan anak-anak yang berada di lingkungan perkotaan.
Efek Positif Suara Alam dan Aroma Alami

Alam tidak hanya menawarkan pemandangan yang menenangkan, tetapi juga suara dan aroma yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa mendengarkan suara alami seperti nyanyian burung atau aliran air dapat mengurangi stres, menurunkan tingkat kecemasan, dan memperbaiki suasana hati.
Suara air, khususnya, terbukti memiliki dampak besar dalam meningkatkan perasaan positif, sementara suara burung lebih efektif dalam menurunkan tingkat stres.
Selain itu, aroma alami seperti bau pinus atau jeruk yang terdapat di hutan juga dapat memberikan efek relaksasi dan meningkatkan konsentrasi. Menghirup aroma alami ini telah terbukti meningkatkan kinerja kognitif, mengurangi rasa lelah, dan memperbaiki suasana hati.
Oleh karena itu, keberadaan elemen alam yang tampak sederhana seperti suara dan bau tidak hanya menyegarkan, tetapi juga berkontribusi besar terhadap kesehatan mental.
Fraktal Alam: Bentuk dan Pola yang Menenangkan Otak
Penelitian lain mengungkapkan bahwa bentuk dan pola yang ada di alam—seperti daun pakis, gelombang laut, atau pegunungan—dapat merangsang otak untuk berada dalam keadaan rileks tetapi tetap waspada.
Pola-pola alam ini, yang dikenal dengan sebutan fraktal, mampu meningkatkan aktivitas gelombang alfa di otak, yang berhubungan dengan keadaan relaksasi dan konsentrasi yang lebih baik.
Hal ini menunjukkan bahwa melihat bentuk-bentuk alami dapat menenangkan pikiran dan meningkatkan kesehatan mental.
Manfaat Alam yang Dapat Diperoleh dalam Waktu Singkat
Banyak penelitian yang merekomendasikan untuk menghabiskan setidaknya dua jam dalam seminggu di ruang hijau atau biru untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Namun, waktu yang lebih singkat juga sudah cukup untuk memberikan perubahan positif dalam kesehatan mental seseorang. Bahkan, beberapa menit berjalan di luar ruangan dapat meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif.
Oleh karena itu, beristirahat sejenak di tengah kesibukan dengan berjalan di taman atau kebun dapat memberikan dampak besar bagi kesejahteraan kita.
Jika sulit untuk mengakses ruang alam yang luas, membawa elemen-elemen alam ke dalam rumah juga bisa menjadi alternatif yang efektif.
Menambah tanaman hijau di rumah, menampilkan gambar atau lukisan pemandangan alam, atau menggunakan aroma alami dari tanaman seperti serai dan melati dapat memberikan efek yang serupa dengan berada di alam terbuka. Dengan begitu, kita dapat tetap merasakan manfaat alam meskipun berada di dalam ruangan.
Berinteraksi dengan alam memberikan banyak manfaat yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental. Dari mengurangi stres hingga meningkatkan fungsi kognitif, alam terbukti memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan menyegarkan tubuh dan pikiran.
Oleh karena itu, penting untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk berada di ruang hijau atau biru, bahkan jika itu hanya beberapa menit.
Sebagai langkah pertama, kita bisa mulai dengan membawa sedikit alam ke dalam hidup kita—baik itu dengan berjalan di taman, menanam tanaman di rumah, atau hanya mendengarkan suara alam.
Alam adalah sumber daya yang tidak hanya memperindah dunia kita, tetapi juga menjaga kesejahteraan kita.