
niadi.net — Apa sih yang bikin sebagian orang bisa terus memperkaya diri, sementara yang lain seperti jalan di tempat secara finansial? Jawabannya bukan sekadar keberuntungan.
Kebanyakan orang sukses secara keuangan punya satu hal yang konsisten dalam hidup mereka: disiplin. Bukan cuma soal hemat, tapi juga bagaimana mereka memanfaatkan waktu, mengatur pengeluaran, dan menanam investasi untuk masa depan.
Membangun kekayaan itu bukan hal instan. Tapi, siapa pun bisa memulainya—asal tahu aturan mainnya. Di bawah ini adalah sepuluh kebiasaan disiplin yang umum dimiliki orang-orang yang berhasil memperbaiki kondisi keuangannya dari nol.
Bisa kamu tiru, bisa kamu sesuaikan. Yang penting: mulai.
1. Waktu Bukan Sekadar Detik, Tapi Aset
Punya 24 jam yang sama, tapi hasilnya beda. Kenapa? Karena orang yang berhasil secara finansial tahu persis bagaimana memanfaatkan waktu mereka.
Mereka lebih memilih menghabiskan waktu untuk belajar hal baru, menyelesaikan pekerjaan berkualitas tinggi, atau membangun peluang penghasilan tambahan—bukan sekadar scroll media sosial atau binge-watching.
Mereka sadar bahwa waktu yang terbuang = uang yang hilang. Sebaliknya, mereka yang berada dalam tekanan ekonomi sering kali kehilangan waktu untuk peningkatan diri karena harus terus bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup.
Solusinya? Luangkan waktu minimal 30 menit sehari untuk satu aktivitas produktif—belajar, menulis ide usaha, atau bahkan sekadar merancang anggaran bulanan.
2. Mengorbankan Hari Ini Demi Hari Esok
Salah satu kebiasaan penting orang yang membangun kekayaan adalah kemampuan mereka menunda kepuasan jangka pendek. Misalnya, mereka lebih memilih menyisihkan uang untuk investasi daripada membeli gadget terbaru atau ngopi fancy setiap minggu.
Ini bukan berarti hidup harus menderita. Tapi jika kamu bisa menahan diri dari pengeluaran impulsif, hasilnya bisa sangat besar dalam jangka panjang. Buat daftar keinginanmu, lalu beri jarak waktu sebelum memutuskan membeli. Biasanya, hasrat itu akan surut sendiri.
3. Investasi Itu Kebiasaan, Bukan Sekadar Momen
Orang kaya tidak menunggu momen sempurna untuk berinvestasi. Mereka melakukannya secara rutin, bahkan ketika pasar sedang turun. Prinsipnya jelas: bayar diri sendiri dulu sebelum bayar hal lain.
Masih susah nyisihin uang buat investasi? Mulai dari nominal kecil. Bahkan Rp 20.000 per minggu sudah cukup untuk membentuk kebiasaan. Yang penting, lakukan terus secara konsisten. Jangan tunggu punya banyak dulu, baru mulai.
4. Belajar Tidak Pernah Ada Habisnya
Banyak orang berhenti belajar setelah lulus kuliah. Tapi orang-orang yang tumbuh secara finansial justru terus menggali ilmu: baca buku finansial, ikut webinar, nonton video edukatif, atau belajar dari mentor.
Mereka tidak menunggu disuruh. Mereka aktif mencari tahu, karena sadar bahwa peningkatan diri = peningkatan nilai jual di pasar kerja atau bisnis.
Kalau kamu merasa tidak punya waktu, mulai dari 10 menit baca artikel berkualitas setiap hari. Jangan remehkan efek jangka panjang dari kebiasaan kecil ini.
5. Lingkaran Sosial Itu Pengaruh, Bukan Sekadar Teman Ngobrol
Mereka yang kaya sering kali berada di tengah-tengah orang yang juga punya ambisi dan pola pikir yang mendukung pertumbuhan. Kenapa? Karena lingkungan berpengaruh besar terhadap kebiasaan dan keputusan.
Kalau kamu dikelilingi oleh orang yang boros, besar kemungkinan kamu juga akan terpengaruh. Tapi kalau kamu aktif bergabung dalam komunitas yang membahas bisnis, investasi, atau pengembangan diri, mindset kamu juga ikut berkembang.
Nggak harus mulai dari yang besar. Cari grup diskusi kecil, forum daring, atau bahkan channel YouTube yang isinya positif. Itu sudah langkah awal.
6. Risiko Itu Perlu—Asal Diukur
Orang sukses bukan orang yang main aman terus. Tapi mereka juga bukan penjudi. Mereka mengambil risiko, tapi yang sudah diperhitungkan dengan matang.
Mereka paham bahwa peluang besar datang dengan risiko. Tapi bukan berarti mereka ceroboh. Mereka membangun pondasi dulu—seperti dana darurat—baru kemudian berani mencoba usaha atau investasi dengan return tinggi.
Kalau kamu masih di tahap awal, fokus dulu pada kestabilan: tabungan tiga bulan gaji, perlindungan asuransi dasar, dan pemahaman dasar soal risiko keuangan.
7. Jaga Badan, Jaga Uang
Kesehatan yang buruk bikin produktivitas menurun dan biaya meningkat. Orang kaya tahu ini. Maka, mereka menjaga pola makan, olahraga rutin, tidur cukup, dan mengelola stres dengan baik.
Nggak harus membership gym mahal. Jalan kaki setiap hari 30 menit pun cukup. Hindari junk food berlebihan. Cari cara murah untuk relaksasi, seperti meditasi atau journaling.
Ingat, kalau kamu jatuh sakit, bukan cuma uang yang keluar, tapi waktu dan tenaga juga ikut terbuang.
8. Belanja dengan Otak, Bukan Emosi
Salah satu tanda disiplin finansial yang tinggi adalah kemampuan mengendalikan pengeluaran. Orang kaya tahu bedanya antara membeli barang yang menambah nilai (aset) dan yang hanya menguras dompet (liabilitas).
Contoh: beli buku bisnis = aset. Beli sneakers karena lagi sedih = liabilitas.
Catat semua pengeluaranmu, bahkan yang kecil. Dari sana kamu bisa lihat pola dan mulai memangkas yang tidak penting. Ini bukan soal pelit, tapi soal cerdas.
9. Tujuan Finansial = Peta Jalan
Kebanyakan orang berjalan tanpa arah, lalu heran kenapa tidak sampai ke mana-mana. Orang kaya punya tujuan yang jelas. Mereka tahu ingin punya Rp 100 juta dalam 5 tahun, ingin bebas utang dalam 2 tahun, atau ingin beli properti sebelum usia 40.
Tuliskan tujuanmu secara spesifik dan ukur progresnya secara berkala. Kalau terlalu jauh, pecah jadi target-target kecil bulanan. Ini akan memberi kamu motivasi yang nyata untuk terus maju.
10. Satu Penghasilan Tidak Cukup
Bergantung pada satu sumber penghasilan itu seperti berjalan di atas tali—sedikit goyang, bisa jatuh. Orang-orang yang membangun kekayaan mencari cara untuk menciptakan multiple income streams.
Bisa dari kerja sampingan, jualan online, freelance, royalti, investasi properti, atau bahkan jadi content creator.
Memang butuh waktu dan usaha ekstra. Tapi kamu bisa mulai dari hal kecil, seperti jual barang bekas, buka jasa sesuai keahlian, atau belajar keterampilan digital yang laku di pasaran.
Semua Bisa Dimulai, Asal Mau
Disiplin diri bukan bawaan lahir. Itu kebiasaan yang dibentuk—sedikit demi sedikit. Memang tidak semua orang memulai dari posisi yang sama. Tapi prinsip-prinsip di atas bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Yang penting, mulai dari mana pun kamu berada. Konsisten, belajar, dan jangan takut gagal. Perubahan finansial tidak akan terjadi dalam semalam, tapi bisa dimulai hari ini.