
niadi.net — Dalam dunia jaringan komputer, ada dua perangkat yang sering bikin bingung, apalagi buat yang baru belajar: router dan repeater.
Keduanya memang sama-sama digunakan dalam koneksi internet, tapi fungsinya jauh berbeda. Kalau kamu cuma asal pasang tanpa tahu bedanya, bisa-bisa jaringan malah lemot atau nggak stabil.
Artikel ini akan bantu kamu memahami secara lengkap perbedaan router dan repeater, mulai dari cara kerja, fungsi utama, hingga kapan sebaiknya kamu memakai masing-masing perangkat.
Apa Itu Router?
Router adalah otaknya jaringan internet di rumah atau kantor. Tugas utamanya: menghubungkan satu jaringan ke jaringan lain. Misalnya, menghubungkan jaringan lokal di rumahmu (LAN) dengan jaringan internet global (WAN).
Bayangkan kamu punya banyak perangkat—laptop, smartphone, smart TV. Semua bisa terhubung ke internet lewat satu koneksi karena router yang mengatur semuanya.
Router juga bisa membagikan alamat IP ke tiap perangkat supaya tidak bentrok dan memastikan data sampai ke tujuan dengan benar.
Router bekerja di lapisan jaringan (network layer) dalam model OSI, yang artinya dia nggak cuma kirim sinyal, tapi juga mengatur ke mana arah data harus dikirim.
Bahkan, router bisa menentukan jalur terbaik agar data tidak nyasar atau lambat sampai.
Router biasanya punya beberapa port—5 port atau lebih—yang bisa digunakan untuk koneksi kabel. Tapi sekarang, kebanyakan orang menggunakan router nirkabel (WiFi) karena lebih praktis.
Beberapa fitur unggulan router:- Firewall untuk keamanan jaringan
- Pengaturan akses pengguna
- Enkripsi data
- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) untuk bagi-bagi IP secara otomatis
Singkatnya, router adalah pusat kendali jaringan rumahmu. Tanpa router, semua perangkat akan kesulitan berbagi koneksi dan data.
Lalu, Apa Itu Repeater?
Berbeda dengan router, repeater bukan pusat kendali jaringan. Repeater itu seperti pengeras suara untuk sinyal WiFi. Ia memperkuat sinyal dari router agar bisa menjangkau area yang lebih jauh.
Misalnya, router kamu ada di ruang tengah, tapi kamar kamu di lantai dua sinyalnya lemah. Nah, repeater bisa kamu tempatkan di titik tengah untuk menangkap dan menguatkan sinyal WiFi, lalu meneruskannya ke lantai atas.
Repeater bekerja di lapisan fisik (physical layer) dari model OSI. Artinya, dia tidak paham soal IP address, tidak mengatur lalu lintas data, dan tidak bisa mengelola pengguna.
Fungsi utamanya hanya memperluas jangkauan sinyal tanpa mengubah data yang dikirim.
Biasanya, repeater hanya punya 2 port koneksi, atau bahkan tidak punya sama sekali jika hanya bekerja secara nirkabel.
Fitur repeater cukup terbatas:- Tidak bisa mengatur jaringan
- Tidak punya fitur keamanan
- Tidak membagikan IP address
- Tidak bisa berdiri sendiri, harus terhubung dengan router dulu
Perbandingan Lengkap: Router vs Repeater
Untuk lebih mudah memahami perbedaan keduanya, berikut ini adalah perbandingan langsung antara router dan repeater dari berbagai aspek:
Aspek | Router | Repeater |
---|---|---|
Fungsi utama | Menghubungkan dan mengatur lalu lintas antar jaringan | Memperkuat sinyal dan memperluas jangkauan jaringan |
Lapisan kerja (OSI) | Lapisan jaringan (Network Layer) | Lapisan fisik (Physical Layer) |
Kemampuan berbagi IP | Ya, lewat DHCP | Tidak bisa |
Fitur keamanan | Ada: firewall, enkripsi, kontrol akses | Tidak ada |
Jumlah port koneksi | Umumnya 5 atau lebih | Umumnya 2 atau lebih sedikit |
Kemampuan berdiri sendiri | Bisa | Tidak bisa, harus tersambung ke router |
Pengaturan jaringan | Bisa dikonfigurasi (SSID, password, bandwidth, dll.) | Tidak bisa dikonfigurasi secara kompleks |
Penggunaan ideal | Membuat dan mengelola jaringan utama | Memperluas sinyal ke area yang sinyalnya lemah |
Kapan Harus Pakai Router?
Gunakan router jika:- Kamu ingin membuat jaringan baru di rumah atau kantor.
- Kamu butuh koneksi internet untuk banyak perangkat.
- Kamu ingin mengatur keamanan jaringan sendiri.
- Kamu ingin membatasi akses, membagi bandwidth, atau memantau siapa saja yang terhubung.
Router wajib dimiliki kalau kamu berlangganan internet dan ingin membaginya ke banyak perangkat secara nirkabel (WiFi).
Kapan Harus Pakai Repeater?
Repeater cocok digunakan jika:Repeater bukan solusi utama, tapi pelengkap agar WiFi bisa menjangkau area yang sebelumnya “mati sinyal”.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
Banyak orang berpikir repeater bisa menggantikan router. Ini keliru. Repeater hanya bisa bekerja jika sudah ada jaringan utama dari router. Tanpa router, repeater tidak akan bisa menyebarkan sinyal apa pun.
Begitu juga sebaliknya, jika kamu sudah punya router tapi sinyal lemah di beberapa titik rumah, jangan buru-buru ganti router. Bisa jadi kamu hanya butuh repeater tambahan di area tertentu.
Kesimpulan: Mana yang Harus Kamu Pilih?
- Kalau kamu belum punya jaringan internet sama sekali, mulailah dari router.
- Kalau sinyal dari router tidak cukup kuat menjangkau seluruh rumah, tambahkan repeater.
Router dan repeater bukan pesaing, tapi partner. Keduanya bekerja sama untuk membentuk jaringan internet yang luas dan stabil. Memahami peran masing-masing akan membantu kamu merancang jaringan rumah yang lebih efisien dan nyaman.
Jadi, jangan asal beli perangkat jaringan. Pastikan kamu tahu fungsinya, cara kerjanya, dan apakah itu sesuai dengan kebutuhanmu.