niadi.net - Untuk memperbaiki kualitas ibadah kita, marilah kita selalu bertaqwa kepada Allah SWT saja, tidak kepada selain-Nya. Selalu bersyukur kepada Allah setiap waktu, di setiap tempat, dan di setiap keadaan, atas segala kenikmatan dan karunia-Nya yang tidak dapat kita hitung. Juga selalu menjalankan yang disyari’atkan Allah dan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Dengki atau Hasad, kata Imam Ghazali adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain. Orang Hasad atau Dengki menghendaki agar orang yang mendapat nikmat dari Allah kehilangan kenikmatan itu.
Dengki dapat merayapi hati orang yang merasa kalah wibawa, kalah popularitas, kalah pengaruh, atau kalah pengikut. Yang didengki tentulah pihak yang dianggapnya lebih, dalam wibawa, popularitas, pengaruh, dan jumlah pengikut.
Kita seharusnya menyadari bahwa Allah SWT, telah mencurahkan kepada masing-masing hambanya rejeki dengan takaran dan kadar yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk saling membantu dan saling melengkapi kekurangan saudaranya bukan saling merusak dan menghancurkan. Firman Allah dalam Surat Al Zukhruf 32:
Rosululloh SAW bersabda:
Atas dasar itulah mengapa kita dilarang mendengki, namun masih saja ada orang yang tidak menerima apa yang telah menjadi ketetapan Allah pada masing-masing hambanya, ada sebab sebab yang mendorong mereka melakukan perbuatan dengki atau hasad, yaitu:
Rasa dengki timbul karena saling berebut menuju satu tujuan. Hal itu tidak akan terjadi pada orang-orang yang saling berjauhan, karena pada keduanya tidak ada ikatan dan benturan kepentingan sama sekali.
Jika dikaitkan dengan teori sosial, maka faktor timbulnya rasa dengki, juga hampir sama dengan faktor timbulnya konflik. Konflik hanya terjadi pada orang-orang yang saling berdekatan, baik dalam pekerjaan, kekeluargaan dan lain-lain.
Meskipun suatu nikmat tidak jatuh pada dirinya sendiri, ia ingin agar nikmat tidak jatuh pada orang lain, ia tidak saja kikir dengan hartanya sendiri, tetapi kikir dengan harta orang lain. Ia tidak rela allah memberi nikmat kepada orang lain. Inilah sebab kedengkian yang banyak terjadi. Selain hal tersebut diatas, mungkin masih ada sebab sebab kedengkian lain, tetapi paling tidak inilah sebab yang banyak terjadi.
Semoga Allah SWT, menjaga kita agar terhindar dari sifat hasad atau dengki, sehingga kita bisa menjalani hidup di dunia ini dengan cahaya hidayah allah. Selamat di dunia dan selamat diakhirat.
Dengki atau Hasad, kata Imam Ghazali adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain. Orang Hasad atau Dengki menghendaki agar orang yang mendapat nikmat dari Allah kehilangan kenikmatan itu.
Dengki dapat merayapi hati orang yang merasa kalah wibawa, kalah popularitas, kalah pengaruh, atau kalah pengikut. Yang didengki tentulah pihak yang dianggapnya lebih, dalam wibawa, popularitas, pengaruh, dan jumlah pengikut.
Dengki Penghancur Kebaikan
Tidak mungkin seseorang merasa iri kepada orang yang dianggapnya lebih kecil atau lebih lemah. Sebuah pepatah mengatakan "kullu nikmatin mahsudun" setiap yang mendapat kenikmatan pasti dibenci.Kita seharusnya menyadari bahwa Allah SWT, telah mencurahkan kepada masing-masing hambanya rejeki dengan takaran dan kadar yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk saling membantu dan saling melengkapi kekurangan saudaranya bukan saling merusak dan menghancurkan. Firman Allah dalam Surat Al Zukhruf 32:
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."Rosululloh SAW bersabda:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ
"Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar." (HR Abu Daud No: 4257)Atas dasar itulah mengapa kita dilarang mendengki, namun masih saja ada orang yang tidak menerima apa yang telah menjadi ketetapan Allah pada masing-masing hambanya, ada sebab sebab yang mendorong mereka melakukan perbuatan dengki atau hasad, yaitu:
1. Karena Kecintaan Kepada Dunia
Rasa dengki pada dasarnya tidak timbul terkecuali karena kecintaan terhadap dunia saja. Dengki biasanya banyak terjadi diantara orang-orang terdekat, antar keluarga, antar teman sejawat, antar tetangga dan antar orang-orang yang berdekatan lainnya.Rasa dengki timbul karena saling berebut menuju satu tujuan. Hal itu tidak akan terjadi pada orang-orang yang saling berjauhan, karena pada keduanya tidak ada ikatan dan benturan kepentingan sama sekali.
Jika dikaitkan dengan teori sosial, maka faktor timbulnya rasa dengki, juga hampir sama dengan faktor timbulnya konflik. Konflik hanya terjadi pada orang-orang yang saling berdekatan, baik dalam pekerjaan, kekeluargaan dan lain-lain.
2. Taazzuz (merasa paling mulia)
Orang seperti ini merasa keberatan bila ada orang lain yang mampu melebihi dirinya, ia takut bila koleganya mendapatkan kekuasaan, pengetahuan atau harta yang bisa mengungguli dirinya.3. Takabur atau Sombong
Ia menganggap remeh orang lain, sehingga dia ingin agar orang itu mematuhi dan mengikuti perintahnya. Ia takut bila orang lain memperoleh nikmat, berbalik, dan tidak mau tunduk padanya.4. Takut Mendapat Saingan
Bila seseorang menginginkan atau mencintai sesuatu, maka ia khawatir jika mendapat saingan dari orang lain, sehingga tidak terkabullah apa yang diinginkan, karena itu setiap kelebihan yang ada pada orang lain selalu ia tutupi.5. Ambisius Dalam Hubbur Riyasah
Hubbur Riyasah (senang pangkat atau kedudukan) saling berkaitan, ia tidak memandang kelemahan dirinya, seolah-olah dirinya tidak ada bandingannya, jika orang lain dipojok dunia yang ingin menandinginya, tentu itu akan menyakitkan hatinya. Ia akan mendengkinya dan menginginkan kejadian lebih buruk terjadi pada orang tersebut.6. Kikir Dalam Hal Kebaikan Terhadap Sesama Hamba Allah
Ia gembira jika disampaikan kabar bahwa si fulan tidak berhasil dalam usahanya. Sebaliknya ia merasa sedih bila diberitakan bahwa si fulan berhasil dalam kesuksesan. Orang semacam ini senang bila kondisi orang lain lebih buruk dari dirinya.Meskipun suatu nikmat tidak jatuh pada dirinya sendiri, ia ingin agar nikmat tidak jatuh pada orang lain, ia tidak saja kikir dengan hartanya sendiri, tetapi kikir dengan harta orang lain. Ia tidak rela allah memberi nikmat kepada orang lain. Inilah sebab kedengkian yang banyak terjadi. Selain hal tersebut diatas, mungkin masih ada sebab sebab kedengkian lain, tetapi paling tidak inilah sebab yang banyak terjadi.
Semoga Allah SWT, menjaga kita agar terhindar dari sifat hasad atau dengki, sehingga kita bisa menjalani hidup di dunia ini dengan cahaya hidayah allah. Selamat di dunia dan selamat diakhirat.