niadi.net - Di bulan Juni 2020 silam, perusahaan software raksasa Adobe telah mengkonfirmasi bahwa software/plug-in besutannya yang bisa berfungsi dalam menjalankan berbagai aneka macam animasi interaktif serta konten video di dunia maya yang bernama Flash Player akan dihentikan dukungannya oleh Adobe mulai tanggal 31 Desember 2020 nanti.
Rilis yang dikeluarkan oleh Adobe melalui laman resminya di Adobe.com tersebut mengumumkan bahwa per Januari 2021 mendatang, mereka akan memblokir semua konten multimedia yang dijalankan dengan menggunakan software/plug-in Flash Player.
Flash Player yang telah mengudara selama 24 tahun itu akan dihentikan dukungannya oleh Adobe disebabkan karena selalu adanya celah keamanan pada software/plug-in tersebut sehingga dimanfaatkan oleh para hacker dalam meretas komputer calon mangsanya. Oleh karenanya, penghentian Flash Player yang dilakukan Adobe itu bertujuan dalam melindungi pengguna komputer yang didalamnya ter-install software/plug-in Flash Player.
"Adobe bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player mulai 12 Januari 2021," kata pihak Adobe seperti yang kami kutip dari laman Adobe.com.
Atas alasan keamanan tersebut, pihak Adobe menyarankan kepada para pengguna yang di dalam komputer/mesin perambanya (browser) masih terpasang Flash Player agar dengan segera untuk menghapusnya.
FutureWave Macromedia, adalah sebuah perusahaan software yang sejatinya merekalah yang pertama kali menciptakan Flash Player. Dirilis secara publik pada tanggal 1 Januari 1996, Flash Player telah menemai ratusan juta pengguna komputer selama 24 tahun lamanya.
Karena kepopuleran dari Flash Player itulah hingga akhirnya Adobe pun kepincut untuk mendapatkan hak cipta dari pada software/plug-in tersebut. Dan di tahun 2005, secara resmi Adobe mengakuisisi Flash Player dari perusahan penciptanya FutureWave Macromedia.
Salah satu hal yang memang menjadikan Adobe tertarik untuk mengakuisisi Flash adalah dikarenakan software/plug-in tersebut telah terpasang di sebanyak 98% komputer yang tersambung dengan internet.
Memang diwaktu itu kepopuleran dari Flash Player tergantikan, dan akan selalu menjadi software/plug-in yang wajib ada disetiap komputer. Di tahun 2005 itu pun kita ketahui bersama bahwa jejaring sosial berbagi video, YouTube mulai mengudara.
Para pengembang web memang menjadikan Flash sebagai opsi utama mereka dalam membuat berbagai macam konten multimedia seperti game dan videoplayer, sampai pada aplikasi-aplikasi yang dijalankan di berbagai macam browser.
Awal mula runtuhnya popularitas Flash dimulai ketika Apple menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mendukung Flash di beberapa platform milik mereka, slah satunya adalah di platform iPhone. Diketahui bahwa sejak awal kemunculannya, iPhone telah menjadi salah satu 'raja' di lini bisnis smartphone yang penggunanya selalu terus bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu alasan Apple untuk tidak menggunakan Flash di dalam produknya adalah karena, software/plug-in ini terlalu banyak mengkonsumsi daya baterai yang berlebihan hingga daya baterai akan cepat habis jika pada smartphone tersebut tertanam software/plug-in Flash. Oleh sebab itulah Flash tak lagi populer di ranah platform mobile.
Alasan lainnya yang tak kalah penting untuk tidak lagi menggunakan Flash Player adalah dikarenakan selalu saja ada celah keamanan berbahaya yang terkandung dalam software/plug-in tersebut hingga kerap kali digunakan jalan masuk bagi para hacker nakal dalam meretas komputer calon korbannya.
Keberadaan fungsi Flash saat ini telah digantikan oleh banyak macam software yang terus berkembang seperti WebGL, WebAssembly, hingga standar terbuka HTML5.
Rencana mematikan Flash sebetulnya telah dilakukan oleh Adobe semenjak 3 tahun lalu, pengumuman itu Adobe lakukan agar supaya mereka para desainer, developer dan para pelaku bisnis web mempunyai waktu yang cukup dalam memigrasikan produk buatannya dari Flash ke standar lainnya.
Berikut langkah-langkah dalam meng-uninstall Flash Player secara manual melalui dua link bagi pengguna Windows dan Mac OS.
Selanjutnya, software/plug-in Flash tersebut tidak akan lagi bisa berjalan di browser maupun sistem komputer kita, dan keberadaan Flash tersebut mulai tanggal 12 Januari 2021 nanti hanya akan memenuhi harddisk (media penyimpanan) di komputer.
Setelahnya, pengguna pun juga tidak perlu untuk terus memakai Flash Player, seperti dalam memainkan berbagai game di browser karena masih menggunakan plug-in FLash tersebut, toh karena nanti aksesnya telah diblokir oleh Adobe.
Sebagai penggantinya, apabila Anda masih ingin bermain aneka game Flash kesukaan Anda di ponsel Anda masing-masing, hal itu tetap bisa dilakukan dengan syarat bahwa para pengembang telah merilis versi platform iOS atau Android dari game besutannya.
Selamat tinggal Flash Player, terima kasih atas kebersamaannya :v
Rilis yang dikeluarkan oleh Adobe melalui laman resminya di Adobe.com tersebut mengumumkan bahwa per Januari 2021 mendatang, mereka akan memblokir semua konten multimedia yang dijalankan dengan menggunakan software/plug-in Flash Player.
Flash Player yang telah mengudara selama 24 tahun itu akan dihentikan dukungannya oleh Adobe disebabkan karena selalu adanya celah keamanan pada software/plug-in tersebut sehingga dimanfaatkan oleh para hacker dalam meretas komputer calon mangsanya. Oleh karenanya, penghentian Flash Player yang dilakukan Adobe itu bertujuan dalam melindungi pengguna komputer yang didalamnya ter-install software/plug-in Flash Player.
"Adobe bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player mulai 12 Januari 2021," kata pihak Adobe seperti yang kami kutip dari laman Adobe.com.
Atas alasan keamanan tersebut, pihak Adobe menyarankan kepada para pengguna yang di dalam komputer/mesin perambanya (browser) masih terpasang Flash Player agar dengan segera untuk menghapusnya.
Software "wajib" yang ditinggalkan
Dalam masa awal-awalnya kejayaan internet yang penggunanya selalu bertambah signifikan tiap tahunnya, popularitas Flash Player pun berjalan beriringan dengan populernya internet di seluruh dunia.FutureWave Macromedia, adalah sebuah perusahaan software yang sejatinya merekalah yang pertama kali menciptakan Flash Player. Dirilis secara publik pada tanggal 1 Januari 1996, Flash Player telah menemai ratusan juta pengguna komputer selama 24 tahun lamanya.
Karena kepopuleran dari Flash Player itulah hingga akhirnya Adobe pun kepincut untuk mendapatkan hak cipta dari pada software/plug-in tersebut. Dan di tahun 2005, secara resmi Adobe mengakuisisi Flash Player dari perusahan penciptanya FutureWave Macromedia.
Salah satu hal yang memang menjadikan Adobe tertarik untuk mengakuisisi Flash adalah dikarenakan software/plug-in tersebut telah terpasang di sebanyak 98% komputer yang tersambung dengan internet.
Memang diwaktu itu kepopuleran dari Flash Player tergantikan, dan akan selalu menjadi software/plug-in yang wajib ada disetiap komputer. Di tahun 2005 itu pun kita ketahui bersama bahwa jejaring sosial berbagi video, YouTube mulai mengudara.
Para pengembang web memang menjadikan Flash sebagai opsi utama mereka dalam membuat berbagai macam konten multimedia seperti game dan videoplayer, sampai pada aplikasi-aplikasi yang dijalankan di berbagai macam browser.
Awal mula runtuhnya popularitas Flash dimulai ketika Apple menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mendukung Flash di beberapa platform milik mereka, slah satunya adalah di platform iPhone. Diketahui bahwa sejak awal kemunculannya, iPhone telah menjadi salah satu 'raja' di lini bisnis smartphone yang penggunanya selalu terus bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu alasan Apple untuk tidak menggunakan Flash di dalam produknya adalah karena, software/plug-in ini terlalu banyak mengkonsumsi daya baterai yang berlebihan hingga daya baterai akan cepat habis jika pada smartphone tersebut tertanam software/plug-in Flash. Oleh sebab itulah Flash tak lagi populer di ranah platform mobile.
Alasan lainnya yang tak kalah penting untuk tidak lagi menggunakan Flash Player adalah dikarenakan selalu saja ada celah keamanan berbahaya yang terkandung dalam software/plug-in tersebut hingga kerap kali digunakan jalan masuk bagi para hacker nakal dalam meretas komputer calon korbannya.
Keberadaan fungsi Flash saat ini telah digantikan oleh banyak macam software yang terus berkembang seperti WebGL, WebAssembly, hingga standar terbuka HTML5.
Rencana mematikan Flash sebetulnya telah dilakukan oleh Adobe semenjak 3 tahun lalu, pengumuman itu Adobe lakukan agar supaya mereka para desainer, developer dan para pelaku bisnis web mempunyai waktu yang cukup dalam memigrasikan produk buatannya dari Flash ke standar lainnya.
Software yang wajib dihapus
Disebabkan karena Flash sudah banyak ditinggalkan banyak platform dan karena alasan utamanya yaitu soal keamanan, hingga beberapa faktor lainnya kita diwajibkan sekali untuk menghapus Flash Player dari sistem komputer kita.Berikut langkah-langkah dalam meng-uninstall Flash Player secara manual melalui dua link bagi pengguna Windows dan Mac OS.
Selanjutnya, software/plug-in Flash tersebut tidak akan lagi bisa berjalan di browser maupun sistem komputer kita, dan keberadaan Flash tersebut mulai tanggal 12 Januari 2021 nanti hanya akan memenuhi harddisk (media penyimpanan) di komputer.
Setelahnya, pengguna pun juga tidak perlu untuk terus memakai Flash Player, seperti dalam memainkan berbagai game di browser karena masih menggunakan plug-in FLash tersebut, toh karena nanti aksesnya telah diblokir oleh Adobe.
Sebagai penggantinya, apabila Anda masih ingin bermain aneka game Flash kesukaan Anda di ponsel Anda masing-masing, hal itu tetap bisa dilakukan dengan syarat bahwa para pengembang telah merilis versi platform iOS atau Android dari game besutannya.
Selamat tinggal Flash Player, terima kasih atas kebersamaannya :v