niadi.net - Ada berbagai umpan untuk memancing ikan di air tawar. Ada umpan alami, ada umpan buatan. Yang buatan umumnya untuk ikan mas. Yang alami bisa untuk berbagai jenis ikan. Tapi masing-masing ikan menggemari umpan alami tertentu.
Seorang pemancing dari Bogor, mengaku lebih senang memancing di perairan umum daripada di kolam pemancingan. Ia biasa memancing di sungai Citarum, dengan umpan-umpan alami seperti pua, cacing, ikan atau udang-udang kecil. Seian umpan itu ada lagi beberapa jenis yang biasa dipakai, yakni uter-uter, cangkilung, kroto dan anak tawon.
Umpan ini berupa serangga dari batang pohon karet yang telah lapuk. Pemakan umpan ini biasanya ikan tawes yang besarnya kira-kira 3 jari. Menurut adibahari, ikan tawes biasanya hanya mau makan umpan ini. Pua bisa disimpan selama setengah bulan pada kayu pohon karet yang menjadi makanannya.
Umpan anak tawon (tabuhan bukan lebah madu) juga digunakan untuk memancing ikan gurame, namun tak tahan lama bila disimpan. Lagi pula anak tawon ini agak susah diperoleh.
Namun tidak selamanya umpan-umpan ini bisa didapat dengan mudah. Pada musim hujan sulit sekali mendapatkan uter-uter, cangkilung, dan pua. Maka biasanya diganti dengan jangkrik (cengkerik), anjing tanah (orong-orong), belalang, atau capung, yang banyak terdapat di kebun-kebun. Cengkerik (Jangkrik) bisa dibeli di pasar burung.
Jenis umpan memang bermacam-macam menurut selera ikan. Ada gurame seberat 4kg yang justru bisa dipancing dengan umpan capung, padahal dengan umpan lain tidak mau.
Jadi, masing-masing ikan sudah punya "favorit" umpan sendiri-sendiri. Dengan menggunakan umpan yang cocok dan keterampilan memancing yang memadai, niscaya ikan yang didapat bisa lebih banyak dan besar-besar pula.
Seorang pemancing dari Bogor, mengaku lebih senang memancing di perairan umum daripada di kolam pemancingan. Ia biasa memancing di sungai Citarum, dengan umpan-umpan alami seperti pua, cacing, ikan atau udang-udang kecil. Seian umpan itu ada lagi beberapa jenis yang biasa dipakai, yakni uter-uter, cangkilung, kroto dan anak tawon.
1. Uter-uter
Umpan ini berupa larva penggerek batang pohon jeunjing (albasia) yang warnanya kuning, dan banyak digunakan sebagai umpan ikan gurame. Sebelum dipakai biasa disimpan dalam serbuk kayu, dan bisa tahan hidup selama beberapa hari.2. Cacing, Ikan Kecil, dan Udang Kecil
Cacing tanah dan cacing sampah digunakan untuk umpan udang galah di sungai-sungai, sedang cacing dan ikan kecil untuk lele dan gabus. Cacing ini bisa dicari di sampah-sampah dan bisa disimpan selama 1 bulan di dalam media tanah, diberi makanan ampas kelapa atau pellet. Sedang untuk-untuk kecil diserok dari pinggir-pinggir kolam.3. Pua
Umpan ini berupa serangga dari batang pohon karet yang telah lapuk. Pemakan umpan ini biasanya ikan tawes yang besarnya kira-kira 3 jari. Menurut adibahari, ikan tawes biasanya hanya mau makan umpan ini. Pua bisa disimpan selama setengah bulan pada kayu pohon karet yang menjadi makanannya.
4. Kroto
Kroto adalah telur semut rangrang, dan sering dijadikan umpan ikan mas, namun tak bisa disimpan telalu lama. Biasanya, umpan ini diambil atau dibeli saat akan memancing.5. Anak Tawon
Umpan anak tawon (tabuhan bukan lebah madu) juga digunakan untuk memancing ikan gurame, namun tak tahan lama bila disimpan. Lagi pula anak tawon ini agak susah diperoleh.
Namun tidak selamanya umpan-umpan ini bisa didapat dengan mudah. Pada musim hujan sulit sekali mendapatkan uter-uter, cangkilung, dan pua. Maka biasanya diganti dengan jangkrik (cengkerik), anjing tanah (orong-orong), belalang, atau capung, yang banyak terdapat di kebun-kebun. Cengkerik (Jangkrik) bisa dibeli di pasar burung.
Jenis umpan memang bermacam-macam menurut selera ikan. Ada gurame seberat 4kg yang justru bisa dipancing dengan umpan capung, padahal dengan umpan lain tidak mau.
Jadi, masing-masing ikan sudah punya "favorit" umpan sendiri-sendiri. Dengan menggunakan umpan yang cocok dan keterampilan memancing yang memadai, niscaya ikan yang didapat bisa lebih banyak dan besar-besar pula.